Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.DIAM akhirnya adalah sikap terbaik ketika kita muak dengan suatu keadaan. Jika sampai kamu harus tenggelam kerana diammu, hikmahnya adalah kondisi itu telah mengajari dirimu untuk berenang. Mengapa aku memilih diam? Kerana lagi-lagi kamu jatuh cinta dalam ruang ghaib. Ini aneh bagiku. Betapa pelupanya kamu.KATANYA KAMU belajar dari kemarin, hidup untuk sekarang dan berharap untuk besok. ...
Read More »Lifestyle
Sebuah Pesan Berharga
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.SEBAGAI ANAK yang hidup pada zaman di mana sebelum masuk kelas, setiap pagi kuku kami diperiksa oleh Cikgu, aku telah ditempa cukup keras oleh Bapak. Sebab anak lelaki tidak boleh dihiraukan panjang, hidupnya ialah untuk berjuang. Kalau perahunya telah dikayuh ke tengah, dia tak boleh surut pulang sebesar apapun ombaknya. Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, ...
Read More »Lima Sekawan
Oleh : Davy ByancaIMA SEKAWAN 🗯️Sahabat sufiku.DULU ADA 5 orang goblok tapi sok pintar yang kalau lagi kumpul di kampus, tak pernah berhenti berdiskusi soal politik, hukum dan filsafat yang bahannya diambil dari clipping, koran pagi dan sore dan beberapa buku teori yang sampulnya lusuh dan robek. Diselingi tawa lepas, secangkir kopi dan selinting ganja yang disedot bergiliran. Selalu maksain ...
Read More »Yang Khatam dengan Lelah
Oleh : Davye ByancaSahabat sufiku.SEMAKIN KEMARI, aku banyak bertemu dengan mereka yang sefrekuensi, terutama di waktu shubuh. Kebanyakan para pensiunan, ada beberapa yang berusia 40 dan 50an. Keinginan kami sederhana saja; tidak merasa gelisah sebelum tidur dan tidak merasa lelah saat bangun. Kerana kata Buya Hamka, sehebat apa pun manusia akhirnya menyerah juga pada usia. Setelah hari, bulan dan tahun-tahun ...
Read More »Perempuan dan Cintanya
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.PAGI ITU seorang perempuan membuka pintu, menyambut dua truk petugas yang menggedor pintu rumahnya dengan kasar. ‘Selamat datang tuan-tuan. Saya sudah menyiapkan semua yang akan tuan-tuan rampas dan musnahkan: kata-kata, data-data, suara-suara, atau apa saja yang saudara takuti tapi sebenarnya tidak kami miliki. Tapi mohon, jangan ambil suami saya’, katanya memelas. Lelaki yang disebut suami perempuan ...
Read More »Shubuh Kembali Merona
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.LELAKI muda itu aku kenal beberapa tahun lalu. Awalnya sejak dia mulai hadir dalam shalat shubuh berjamaah di masjid komplek perumahan kami. Kerana keistiqamahannya ke masjid, tentu anak ini menjadi perhatian jamaah, yang 90% isinya kaum tua dan pensiunan. Beberapa bulan terakhir, dia sempat tak hadir di masjid. Rupanya setahun belakangan ini ekonomi keluarganya menurun.SUATU pagi ...
Read More »Diwan Cinta
Oleh : Davy ByancaAKHIR-AKHIR ini kita mendengar berita, ada beberapa anak muda yang mati bunuh diri. Hal ini makin mengkonfirmasikan adanya pergeseran perilaku manusia, bahwa seseorang yang mengalami depresi itu tak selalu mengurung diri di kamar yang gelap dan menangis tiada henti. Tapi juga seseorang yang melakukan aktivitas sebagaimana layaknya manusia pada umumnya. Mereka tertawa, seolah manusia yang bahagia dan ...
Read More »Uang Haram Sosial Media
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.BERFIKIR positif saja. Tak ada orang yang pamer di sosial media. Mereka hanya sedang berbagi momen, kecuali jika kamu melihatnya dari sudut pandang ‘jealous’. Kita semua berhak mendapatkan ketenangan ketika bermain sosial media. Jadi jangan pernah segan untuk unfollow dan auto-blokir siapa pun yang dirasa sudah mengganggu. Tak perlu ragu untuk menggunakan fitur-fitur tersebut.SEBAGAI manusia kita ...
Read More »Tak Terbatas
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.BENARLAH kata orang, ada dua hal yang tidak terbatas, yaitu alam semesta dan kebodohan manusia. Kerana suara orang bodoh itu lebih nyaring dari teriakan Pol Pot, Hitler atau Mao Zhe Dong dari liang kubur. Mulut orang bodoh itu kadang lebih najis dan kotor dari mulut anjing. Kerana yang keluar dari mulutnya adalah kata-kata tak beretika, tak ...
Read More »Tamu Terhormat
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.ORANG yang berpikiran terbuka tidak terlalu peduli dengan benar atau salah, mereka lebih peduli dengan; ‘mengerti dan memahami’. Kerana mereka tahu tidak pernah ada jawaban benar atau salah. Semuanya hanya soal sudut pandang, soal pemahaman. Kesadaran untuk memahami jauh lebih penting daripada keinginan untuk benar. Sebab dari satu salah ke salah yang lain, kebenaran akan ditemukan. ...
Read More »
Thayyibah