Lifestyle

Bahagia itu, Saat Memberi

Oleh: Davy Byanca Setiap orang pasti ingin bahagia. Aristoteles mengatakan bahwa tujuan akhir setiap tindakan manusia adalah kebahagiaan. Apa pun –katanya, kebahagiaan selalu menjadi target yang dituju oleh setiap orang. Lucunya, banyak yang terjebak dengan mitos : punya lebih banyak, akan membuat kita lebih bahagia. Faktanya, banyak orang yang kaya tapi jiwanya kering, tak tahu apa makna bahagia. Aku pernah ...

Read More »

Sambil Mudik Tebarkan Cinta

Oleh: Gus Nur Jujur saja kalo pemerintah pinteran dikit saja, musti menfasilitasi masyarakat buat mudik. Alih-alih malah ngelarang mudik tapi masukin WNA ke dalam negeri. Karena itu nyakitin banget. Dan sebenernya mudik itu banyak hikmahnya banyak manfaatnya buat negara. Setidaknya: Pemerataan Kekayaan Nasional. 80% sirkulasi uang ada di kota-kota besar. Dengan mudik, uang di kota ditransfer ke pelosok-pelosok, daya beli ...

Read More »

Lebaran Tanpa Mu, Dik

Oleh: Gus Nur Tergelitik juga baca statemen mang Ucup yang bilang, “Yang gak mudik tahun ini dapet pahala Lailatul Qadar”.  Kayak angpao saja. Atau sesama temennya yang juga bilang, “Bagi yang gak mudik dapet pahala jihad”. Eh, tumben banget ngomong jihad. Kalo orang laen ngomong malah dibilang radikal-radikul. Tapi itulah manusia, kalo lagi ada maunya ya ngomongnya semaunya. Eniwey, saya ...

Read More »

Sepele bagi Kita, Mewah bagi Mereka

Oleh: Gus Nur Abdullah bin Mubarok, salah seorang waliyulloh, selepas berhaji pernah kasyaf, dalam mimpinya melihat percakapan 2 malaikat. M (Malaikat) 1: Berapa yang haji sekarang? M (Malaikat) 2: 700 ribu. M1: Berapa yang mabrur? M2: Tak satupun. Tapi ada 1 orang yang tidak berhaji dan mendapat ibadah haji mabrur. M1: Siapa dia? M2: Said bin Muhafah, tukang sepatu dari ...

Read More »

I’tikaf dan Lailatul Qadar

Oleh: Gus Nur 10 hari terakhir Ramadhan identik dengan I’tikaf. Yang tujuannya biar dapat Lailatul Qadar, melaksanakan ibadah pas waktu itu lebih baik daripada 1000 bulan. Suatu keistimewaan yang hanya diberikan kepada kaum muslimin. Lalu kenapa sih harus i’tikaf? Karena ketika orang beri’tikaf, dia dicatat senantiasa melakukan ibadah. Sehingga potensi Lailatul Qadar itu lebih besar didapat oleh orang beri’tikaf. Cuma ...

Read More »

Semua dari Allah itu Pasti Baik

Oleh: Gus Nur Beberapa waktu yang lalu saya ikut terjun ke daerah terdampak gempa, Desa Sumbertangkil, Tirtoyudo,  Malang. Tercatat 40 rusak berat dan 150 lebih rusak sedang dan ringan. Dan kebetulan bareng ISN yang terus stanby dan Badan Wakaf Alqur’an (BWA) yang senantiasa support. Job saya bagian recovery mental. Ngisi kajian buka puasa masyarakat. Nah, dari komunikasi, sebenernya masyarakat paham ...

Read More »

Jasa Tukar Uang Receh itu Riba

Oleh: Gus Nur Kemarin sedikit nyesek. Dalam grup wali santri ada mama-mama muda yang chat grup dengan sopan. “Bapak ibu mohon maaf, yang mau tukar uang receh silahkan hubungi saya. Ready banyak, bisa diantar.” Dan ternyata ada yang respon nanya jasanya berapa, dan lain-lain. Jadi mikir, separah itu masyarakat sekarang sampe riba yang paling dasar seperti itu gak ngerti. Dianggap ...

Read More »

Making A Lovely Family

Oleh: Gus Nur Kalo pas denger tadarusan Ramadhan gini saya keingetan 12 tahun silam pas lagi ta’arufan sama akhwat. Waktu itu tak minta baca Qur’an via hp yang daftar 2 ribu semaleman. Saya yang nyimak. Habis baca panjang dia nanya, “Sudah mas?” “Belum.” Dia baca lagi. “Udah mas?” “Belum.” Dia nerusin lagi. “Udah mas?” “Belum.” “Eh, belum-belum terus, kapan brentinya?” ...

Read More »

Berharap Ramadhan Setahun Penuh

  Oleh: Gus Nur Sudah biasa menjelang Ramadhan di kampung ada asahan/selamatan. Bawa bingkisan/berkat makanan ke musholla, berdoa dan kembali pulang dengan bingkisan biasanya tertukar. Dan Ramadhan kali ini memang Ramadhan penuh berkat, karena berangkat saya bawa dua pulangnya malah bawa empat. Sebelum doa, pak imam menyitir hadits: لَوْ تَعْلَمُ اُمَّتِيْ مَا في رَمَضَا نَ لَتَمَنَّتْ أُمَّتِي اَنْ تَكُوْنَ السَّنََة ...

Read More »

Happy With A Cup of Coffee

Oleh: Gus Nur Perasaan happy, seneng, bahagia, itu semakin lama semakin sulit. Karena manusia semakin lama semakin menuruti nafsu. Sementara nafsu semakin dituruti semakin menjadi-jadi. Dulu maen saja dah senengnya amit-amit. Anak sekarang dikasih kelereng bingung diapain? Dulu nemu gedebog pisang dah jadi kuda-kudaan keliling kampung. Sekarang malah jengkel ngerasa bikin kotor. Anak-anak sekarang kalo gak hape canggih bisa game ...

Read More »