thayyibah.com :: Raja Salman akan berkunjung ke Indonesia pada 1 Maret mendatang. Dikabarkan, Raja Salman akan membawa banyak fasilitasnya sendiri sebagaimana kunjungan hari ini di Malaysia. Mulai dari pesawat, tangga pesawat hingga mobil pribadi.
Mengapa demikian?
Irfan Noviandana memberikan analisanya berbasis komitmen Raja Salman dalam mengamalkan ajaran Islam. Seperti diketahui, di antara maksud kunjungan Raja Salman adalah menanamkan investasi atau memberikan pinjaman/hutang.
Dalam Islam, tidak boleh ada riba. Termasuk fasilitas kendaraan gratis dari orang yang berhutang.
Berikut ini tulisannya seperti beredar di Facebook dan WhatsApp Group:
Saya jadi teringat hadits larangan mengambil manfaat lebih atau fasilitas dari seseorang yang kita berikan hutang, walaupun sekedar menumpang pada kendaraannya.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إذا أقرض أحدكم قرضا فأهدى له أو حمله على الدابة فلا يركبها ولا يقبله
“Apabila kalian menghutangkan sesuatu kepada orang lain, kemudian (orang yang berhutang) memberi hadiah kepada yang menghutangi atau memberi layanan berupa naik kendaraannya (dengan gratis), janganlah menaikinya dan jangan menerimanya.” (HR. Ibnu Majah 2526)
Kaidah muamalahnya begini:
“Setiap pinjaman yang menghasilkan manfaat adalah riba.”
Apa karena status Raja Salman pemberi hutang dan Pemerintah Indonesia yang mengutang jadi rombongan kerajaan tidak menggunakan berbagai fasilitas dari Pemerintah RI.
Sebagaimana disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, kedatangan Raja Salman ini diantaranya untuk membantu Indonesia dengan investasi dalam pembangunan infrastruktur yang bakal mencapai US$ 25 Miliar atau setara Rp 332,5 Triliun.
Sumber: tarbiyah/berdakwah