Artikel

Tahun 2018, Jam’an (Yusuf) Mansur berseloroh, bahwa dia bisa mengangkat “derajat” klub bola Persika, Karawang. Dia diberitakan jadi pendana utama klub bola tersebut. Alih-alih naik tahta, Persika malah makin terdegradasi. Sekarang baru dapat info, uang yang dipakai Yusuf Mansur untuk membiayai Persika itu berasal dari uang Paytren.

Tentang hotel milik Jam’an (Yusuf) Mansur, Hotel Siti. Hotel itu masih banyak meninggalkan masalah, baik terhadap pemilik sebelumnya, yakni Haji Sulhan Syadeli maupun terhadap  investor Patungan Usaha.Ternyata Yusuf Mansur juga belum selesaikan uang mereka yang lebih dahulu membeli unit-unit apartemen ketika diambil alih.

Jam’an (Yusuf) Mansur bersama PT. Adhi Partner Perkasa dan Adyansha sebelum digugat oleh investor batubara Jabal Nur, Jama’ah Masjid Darussalam, Cibubur, pada tahun 2011 pernah juga tersandung perkara dengan PT. CIMB Niaga Tbk tahun 2011 lalu. Ini terkait kredit sebesar 12,4 M. Malah, sebelum itu pernah juga bermasalah dengan PT. Humpuss.

Jam’an (Yusuf) Mansur pernah ajak masyarakat untuk mengumpulkan uang lewat koperasi miliknya guna membeli saham BRI Syariah. Jam’an akhirnya jadi membeli saham tersebut atas Koperasinama pribadi yang kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan yang signifikan. Lalu bagaimana nasib uang mereka yang sudah berniat membeli saham itu lewan koperasi Jam’an itu..? 

Yusuf (Jam’an) Mansur adalah orang yang super kaya. Selain memilki rumah makan Staeak and Shake dan lahannya, Jam’an juga punya tanah yang luas di Sentul, Bogor. Jam’an  bekerjasama dengan PT. Adhi Commuter Properti menjadikan tanahnya itu dibangun apartemen kelas menengah.

Mengingatkan kembali, bahwa Jam’an (Yusuf) Mansur pernah ikut dalam upaya mengumpulkan investasi pendirian Condotel Moya Vidi di Yogyakarta. Ketika pembangunannya macet, Jam’an mengalihkan investasi itu ke Hotel Siti milikinya. Tahun 2020 Jam’an sesumbar, setelah pendemi Corona selesai condotel itu siap dibangun. Apakah itu benar atau memang Jam’an berbohong..?

Oleh: Joko IntartoTuhan Mahal Adil. Yang punya uang bisa menjalani treatment di klinik berbiaya mahal. Yang orang biasa bisa melakukan dengan cara sederhana dan berbiaya murah.Begitulah Tuhan menunjukkan kasih sayang kepada hamba-Nya yang menderita diabetes atau kelebihan berat badan. Diciptakanlah tanaman porang yang selama puluhan tahun dianggap tanaman tak berguna. Ternyata di Jepang menjadi bahan pangan termahal.Bagi yang penasaran dengan ...

Oleh : Joko IntartoPernahkah Anda menonton pagelaran wayang kulit? Saya sering. Apa yang paling menarik? Menurut saya: Segmen Goro-Goro. Mengapa suka Goro-Goro? Nah, setiap orang punya alasan masing-masing.Segmen Goro-Goro sebenarnya tidak lama. Biasaya hanya 30 menit. Paling lama satu jam. Goro-Goro ini mengingatkan pengalaman masa remaja ketika menyaksikan film India di bioskop.Karena durasi film India sekitar 3 jam, pemutaran film ...

Oleh : Fery FarhatiMenikmati Ikan Fufu Garo Rica yang dimasak bersama Ibu-ibu Laweyan, Ternate, Maluku Utara.Indonesia punya begitu banyak pangan lokal yang harus dijaga. Kita harus bersama-sama ajak para Ibu untuk #kembalikedapur, melestarikan makanan khas daerah di meja-meja makan keluarga masing-masing agar terus diingat oleh anak cucu kita.Apa masakan khas daerah teman-teman yang paling dirindukan ada di atas meja makan?

Oleh : Joko IntartiDulu dia seorang wartawati hebat. Bekerja di perusahaan koran ternama di Surabaya. Setelah pensiun ia bahkan tidak malu menjadi pengusaha kuliner. Begitulah growth mindset.Sering kali, kita dipenjara oleh pikiran kita sendiri. Bangga pada masa lalu dan merasa jatuh harga diri bila berubah profesi.Saya harus belajar dari sahabat saya, Mbak Amri Husniati, yang sedang merintis usaha kuliner di ...