(Foto : Buana Gardenia)

Negeri Jenaka

Oleh: Joko Intarto

(Foto : Buana Gardenia)

Mungkin hanya terjadi di negeri wakawakaland. Data disiasati agar terlihat ada kemajuan. Setidaknya tidak memalukan. Rumus matematikanya sederhana. Katakanlah dari hasil tes 100.000 orang ditemukan penderita rata-rata 30 persen atau 30.000 orang.

Agar kelihatan menurun, jumlah orang yang dites dikurangi. Katakanlah menjadi 75.000 orang saja. Maka jumlah penderita yang ditemukan akan menjadi 25.000 saja. Dua angka itu kemudian dipublikasikan sebagai sudah turun signifikan. Setelah pemerintah melakukan berbagai upaya penanganan. Data penderita bisa disiasati dengan menurunkan jumlah testing. Tetapi data orang yang mati lupa disesuaikan.

Akibatnya terjadi anomali: angka penderita terlihat turun. Tetapi jumlah yang meninggal justru naik di atas rata-rata. Meski demikian, sejauh ini belum ada komplain dari orang-orang yang sudah mati. Dalam kasus lain, metode serupa diterapkan juga.

Ada rektor diangkat menjadi komisaris bank pelat merah.  Meski statuta universitas melarang. Bukannya pengangkatan sebagai komisaris yang dibatalkan, statuta universitas yang disesuaikan. Dengan perubahan statuta itu, rektor yang rangkap jabatan menjadi komisaris bank tidak melanggar aturan. Rektornya mau pula.

Negeri Wakawakaland memang negeri jenaka.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur