Breaking News

Dubai Akan Kembali Buka Pintu untuk Wisatawan Mulai Awal Juli

 

thayyibah.com :: Dubai berencana membuka kembali pintunya bagi wisatawan mulai awal Juli mendatang. Dilansir Bloomberg, pembukaan ini masih berupa rencana dan akan dilakukan secara bertahap.Direktur Jenderal Departemen Pariwisata dan Pemasaran Perdagangan Dubai, Helal Al Marri, mengatakan bahwa rencana pembukaan ini pun masih bisa berubah, atau setidaknya ditunda hingga September.

Sebab, segala keputusannya akan didasarkan pada tren dan kondisi global. Tentunya setelah memastikan bahwa seluruh komponen industri dan pemerintah siap untuk menghadapi hal-hal yang terjadi di luar ekspektasi.

Hal ini disampaikan Marri dalam sebuah wawancaranya dengan Bloomberg TV, Selasa (28/4). “Banyak negara yang masih tutup dan ini lebih banyak tentang diskusi bilateral,” katanya.

Suasana Lockdown di Dubai, Uni Emirat Arab Foto: AP Photo/Jon Gambrell

Dubai menghabiskan waktu bertahun-tahun mengubah citra dirinya menjadi pusat bisnis dan pariwisata utama di Timur Tengah.

Negara ini bahkan mampu menarik jutaan pengunjung setiap tahun lewat pantainya yang indah, hotel mewah, mal kelas atas, dan juga menara-menara tingginya yang ikonik. Tahun 2019 lalu, menurut perkiraan resmi, Dubai menerima 16,7 juta wisatawan.

India, Arab Saudi dan Amerika Serikat menjadi tiga negara pengekspor turis paling penting di Uni Emirat Arab selama bertahun-tahun. Walaupun jumlah turis asal China juga ikut meningkat dengan cepat.

Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette menaiki unta. Foto: Dok. Arsenal

Namun sayang, pandemi COVID-19 membuat Dubai terpaksa mengambil keputusan untuk melakukan lockdown selama kurang lebih dua pekan. Dua bandara internasionalnya bahkan ditutup.

Hingga berita ini diturunkan, Uni Emirat Arab diketahui memiliki 8.756 kasus virus corona (COVID-19) dengan 56 kematian. Sehingga bukan tidak mungkin Dubai membutuhkan waktu untuk persiapan agar kegiatan komersial dan transportasinya dapat berjalan normal kembali.

Al Marri mengatakan bahwa meski pandemi telah mendorong jumlah kedatangan wisatawan hingga ke titik nol, industri pariwisata akan bangkit kembali. Bedanya, Al Marri memprediksi bahwa industri pariwisata akan berevolusi untuk lebih fokus pada kesehatan dan kebersihan.

Le Mar Beach – Dubai Foto: Dubai Tourism Board

Hal ini membuat hotel akan membutuhkan lebih banyak biaya untuk persiapan. Untuk meringankan biaya persiapan di tengah pariwisata yang lesu, pemerintah memberikan dukungan dengan mengurangi beberapa komponen biaya.

Salah satunya adalah mengurangi pajak daerah sebesar 50 persen. Selain itu, pemerintah juga tidak akan membatasi pembangunan hotel yang sedang berlangsung.

“Di Dubai, orang-orang tidak tertarik bagaimana cara pemerintah mengendalikan jumlah penawaran kamar hotel atau biaya menginap. Investor hotel pastinya punya keahlian dan pengalaman untuk menentukan keputusan mereka masing-masing,” pungkasnya.

 

***

Sumber: kumparan

About A Halia