Breaking News

Muslim Zaman Now Harus Kebal Dengan Provokasi

thayyibah.com :: Sudah sejak lama Muslim Indonesia jadi sasaran makar para pemuja iblis. Berbagai bentuk serangan mereka lakukan, dan yang cukup berhasil adalah memancing amarah. Rupanya mereka berharap, di antara jutaan Muslim yang terpancing amarahnya, akan ada satu atau dua gelintir saja yang kemudian melakukan pelampiasan berupa tindakan anarkis. Lalu, tindak anarkis itu didramatisasi dan di besar-besarkan lewat media massa, dikait-kaitkan dengan elemen-elemen Muslim lain guna menjatuhkan mereka, bahkan menjatuhkan agama.

Selanjutnya, terciptalah dua kubu umat Islam yang saling berhadapan. Satu pihak mengecam tindakan anarkis saudaranya sendiri sampai melupakan akar masalahnya, dan pihak lain membela si pelaku mati-matian dan mengangkatnya menjadi pahlawan.

Selama berlangsungnya adegan “gulat”, saling menyalahkan dan saling hujat antar sesama Muslim negeri kaya raya ini, para pemuja iblis menonton dengan riang gembira sembari minum kopi. Sembari bertengger di singgasana, terbayang oleh mereka kekayaan alam yang luas terbentang dan kekayaan budaya yang tinggi menjulang, seolah bergeser perlahan mendekat ke arahnya. Umat yang mendapat amanah dari Allah subhanahu wa ta’ala untuk mensyukuri karunia besar itu sedang tak mau acuh saking sibuknya bertengkar dengan saudara sendiri. Walau sebenarnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pernah mengingatkan, “Mencela seorang Muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran.” (Hr. Muslim).

Pemuja iblis tertawa penuh kemenangan karena merasa bahwa sebentar lagi harta melimpah itu akan sampai di genggaman. Beginilah kenyataan pahit yang sedang menimpa kita. Umat yang seharusnya menjadi umat terbaik, ternyata belum mampu menampilkan sikap terbaik seperti difirmankanNya.

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia. (Karena) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah ….” (Ali Imran: 110).

Umat yang sudah diberi tahu oleh Allah subhanahu wa ta’ala bahwa mereka adalah umat yang unggul dan kuat, yang pasti akan menjadi pemenang dalam pertarungan peradaban (lihat surat ash-Shaff ayat 8 sampai dengan 9), ternyata masih terlalu mudah dipermainkan oleh para pemuja iblis.

Saudaraku, tak seyogianya kita cepat panik dan meradang tiap kali pemuja iblis menyerang. Seharusnya kita bersikap lebih dewasa. Tiap kali persoalan menimpa, hadapi ia sebagai ilmu, petik hikmahnya, bukan sibuk mencari kambing hitam dan lupa mawas diri!

Mencari pemecahan masalah harus dengan tenang, tidak terburu nafsu yang membuat tindakan yang kita ambil keliru. Bukannya memberikan titik terang, tapi malah menjadi bumerang. Tidak membuat pemuja setan tobat atau berhenti barang sesaat, tapi terus-menerus tanpa henti mengulang-ulang aksinya lagi.

Harus kita sadari juga bahwa kelakuan bejat pemuja iblis tidaklah perlu disesali. Karena sudah sunatullah bila kaum beriman dihadapkan dengan para penentang hukum Allāh Subhānahū wa Ta’ālā. Yang harus dievaluasi adalah diri kita ini. Bagaimana kualitas ibadah kita, bagaimana kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual kita dalam menghadapi serangan pemuja iblis?

…. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikanNya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberianNya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan ….” (al-Maaidah: 48).

Wallahu a’lam. [IB/Panjimas]

Sumber: http://news.berdakwah.net/2018/04/muslim-zaman-now-harus-kebal-dengan-provokasi.html?m=1

About A Halia