Breaking News

Sastra

Rumini Namamu

Oleh: Bayu Gautama Mungkin kami harus belajar darimu tentang mencintai, terutama ibu. Tak rela kau tinggalkan ibumu saat erupsi Semeru menyerang desamu, Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang Sabtu 4 Desember 2021. Rumini (28) ditemukan Meninggal Dunia berpelukan dengan sang ibu, Salamah (71) yang sudah renta dan tak sanggup berjalan. Pilihan berat bagi Rumini, antara lari menyelamatkan diri atau meninggalkan sang ibu ...

Read More »

Mahasiswa IPB Hilang 15 Tahun

Dia masih menjadi mahasiswa IPB saat menghilang lima belas tahun silam di Pulau Seram, Maluku, Dia kembali ke kota hanya dengan sandal jepit dan baju lusuh. Tapi, dia disambut bak seorang pahlawan yang baru saja kembali dari medan laga. Dia dielu- elukan segenap penjuru. Kisahnya menitikkan haru. Dia diabadikan dalam puisi. Dia seperti sungai yang tak henti mengalirkan inspirasi. Hari ...

Read More »

KM 54

Oleh: Setiardi Kecelakaan yang menyebabkan kematian Vanessa Angel dan Suaminya mengingatkan saya pada pengalaman pribadi. Pada 2008 mobil Toyota Rush yang saya setir terjungkal di KM 54 Tol Merak – Jakarta. Saya ditemani adik ipar yang ganteng, Aditya Mahario. Mobil rusak berat, kami selamat. Ceritanya hari itu saya menyiapkan acara Maulid Nabi di Masjid Banten Lama. Saya di Banten sejak ...

Read More »

Maulid

Oleh: Abdillah Toha Andai Nabi datang menjengukmu Di hari maulid yang penuh berkah dan restu Akankah kau lampiaskan rasa rindumu Menyambut cahaya benderang ke pangkuanmu Mencium tangannya yang lembut bersahaja Menempelkan hidungmu yang berdebu dosa Atau kau peluk tubuhnya yang semerbak wangi Dengan jasadmu yang berkeringat maksiat Sampai hatikah kau katakan ‘aku umatmu’ Meski kau hanya sebuah mesin pelaksana fardhu ...

Read More »

Petani Cilik

Oleh: Setiardi Sebelum menjadi office boy di Kantor PU Sumsel, saya menjadi petani di pelosok Palembang. Saya juga kerap menceritakan kisah ini pada tiga anak saya: Seno, Rania dan Rishad. Saya berharap mereka punya mental pejuang yang tak cengeng. Cerita ini berawal saat saya merantau ke Palembang. Tahun 1984, baru umur 13 tahun. Saya naik kereta api dari Tanjungkarang ke ...

Read More »

Salah Duga

Oleh: Joko Intarto Menjelang asar saya kedatangan tamu: Mas Rohman bersama dua kawannya. Rupanya mereka bertiga sama-sama guru di pondok pesantren Miftahul Ulum, Demak. Jaraknya sekitar 50 Km dari pabrik tempe Mbah Bayan di Dusun Glonggong, Desa Kranggan Harjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Sehari sebelumnya, Mas Rohman memang mengirim pesan melalui messenger. Ia ingin bertemu  saya untuk bertukar pikiran. Semula ...

Read More »

Menjadi Office Boy

Oleh: Setiardi Kisah ini kerap saya ceritakan pada tiga anak saya — Seno, Rania dan Rishad. Bahwa saat SMP dulu, Bapak mereka sudah bekerja. Saat kelas 2 SMP, tahun 1984, saya tak tinggal bersama orang tua. Saya hijrah ke Palembang, menumpang di rumah kerabat jauh, yang  menjadi petugas kebersihan di Kantor Pekerjaan Umum Sumsel. Lokasinya di sebelah Kantor Gubernur di ...

Read More »

15 Purnama untuk 1.000 Kilometer

Oleh: Anif Punto Utomo Awal Juli 2020 di sebuah toko olahraga di Pejaten Mall. Saat itu kemampuan lari saya sudah bertambah, terutama sejak diikutkan dalam ‘klub’ lari Kageogama di aplikasi Strava: Kageogama Running. Begitu berada di lingkaran para pelari itu, saya seperti tersemangati. Kekuatan berlari yang tadinya sulit untuk bisa mencapai 5 kilometer (Km), begitu masuk ‘klub’ tak sampai dua ...

Read More »

Dia yang Berkhutbah Secara Mengesankan

Oleh: Didin Amarudin Terus terang saya jarang bisa mengingat isi khotbah Jumat yang telah lewat dari satu bulan. Apalagi sudah berbilang tahun. Entahlah. Mungkin khutbahnya terlalu panjang atau terlalu banyak tema disampaikan. Akan tetapi, itu tidak berlaku untuk khotbah yang disampaikan oleh orang yang satu ini. Hampir 35 tahun bahkan 40 tahun berlalu, beberapa isi khutbah Jumatnya masih terekam dengan ...

Read More »

 Kibarkan Bendera Putih, Kawan

Oleh: Davy Byanca Aku bukan Rumi, Hafiz, Kahlil Gibran, Nizar Qabbani atau Rendra penyair legendaris itu. Aku hanyalah lelaki tua dari ujung timur Nusantara. Bodoh, tidak -atau katakanlah belum, mengerti apa-apa, soal narasimu. Tubir hatiku terketuk begitu saja. Menyaksikan kebijakan demi kebijakan. Teriakan dan bentakan, jerit tangis emak-emak, rintihan pedagang kecil menunjukkan kepanikan itu ‘telah terjadi’. Pokoknya tak boleh ada ...

Read More »