Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.BEBERAPA PULUH tahun silam sekumpulan anak muda berdiri, dengan dada yang bergelora, tegak melawan penjajahan. Mereka berikrar dan bersumpah. Kalau mati dengan berani, kalau hidup dengan berani. Kerana jika keberanian sudah sirna, jangan salahkan jika bangsa asing kembali menjajah kita. Sebab masa terbaik dalam hidup kita adalah masa di mana kita dapat menggunakan kebebasan yang telah ...
Read More »Lifestyle
Menerima yang Baik dan Buruk
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.DULU AKU berpikir bahwa hal terburuk dalam hidup adalah berakhir dalam kesendirian, ternyata itu salah. Hal terburuk dalam hidup adalah berakhir dengan orang-orang yang membuat kita merasa sendirian. Kita harus belajar kecewa bahwa orang yang kita percaya justru memegang belati dan menusuk punggung kita. Kita tak bisa berharap semua orang akan selalu setia pada perjuangan dan ...
Read More »Terapi Lorong Waktu
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.SAAT menghabiskan waktu selama masa rehat atas anjuran dokter. Aktivitasku benar-benar dibatasi. Pokoknya judulnya gabut. Do nothing, kecuali minum obat, konsumsi air putih dan rehat sembari rebahan. Di sela-sela kegabutan itu, aku bongkar diary lama, puluhan tahun lalu, sejak masa kuliah. Isinya puisi, catatan harian dan tulisan pendek yang siap disantap kapan saja, tak lekang oleh ...
Read More »Sebuah Pelajaran Mahal
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.INI KEREN banget. Dikisahkan ada seorang ibu membangunkan anaknya untuk shalat shubuh, tapi ia tak kunjung bangun. Lalu si ibu membangunkan kembali anaknya setelah shalat jamaah selesai, namun si anak tak kunjung bangun juga. Kemudian si Ibu pergi dan membiarkan sang anak pulas. Tidak membangunkan si anak untuk ikut ujian di kampus. Akhirnya anak tadi terbangun, ...
Read More »Aku Menemukan Tuhan
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.Aku menemukan Tuhan pada diri anak rantau yang rela tidak pulang di Hari Raya demi mencukupi kebutuhan keluarganya di kampung.Aku menemukan Tuhan pada diri seorang anak kecil yang rela mengumpulkan sisa koran pada sebuah tanah lapang usai shalat aidil fitrie yang digunakan untuk alas di bawah sajadah.Aku menemukan Tuhan pada orang tua yang rela mengubur mimpinya ...
Read More »Berkumpul dengan Orang Shalih
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.COBA KITA amati baik-baik, peristiwa yang menyakitkan itu, sejatinya ia tidak akan benar-benar pernah pergi. Yang berubah hanyalah cara kita meresponsnya. Sebab setiap luka pasti akan menorehkan goresan. Yang berbeda bisa jadi suasana hati, reaksi otak terhadap emosi, dan sikap yang kita pilih untuk memulai bab baru dalam hidup. Aku ingat pesan Murabbi-ku, ‘Untuk setiap masalah ...
Read More »Pesan Dari Kampung
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.DI DARK ROOM sebuah bangunan tua. Berkumpul para singa tua, macan ompong dan sejumlah partisan. Pak Katua angkat bicara, ‘Ingat kawan-kawan, Bung Karno pernah bilang perjuanganku lebih mudah kerana mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit kerana melawan bangsamu sendiri. Kerana itu, demo yang sedang marak akhir-akhir ini bukanlah masalah kita. Masalah kita yang sesungguhnya adalah ...
Read More »Dasar Advokat Ndeso
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.HIDUPKU SAAT ini dipenuhi oleh rasa malu. Malu pada diriku sendiri ketika aku menyadari bahwa hidup adalah pesta bertopeng, tapi aku menghadirinya dengan wajah asliku. Aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya hidup sebagai manusia yang sebenarnya. Aku ingin sekali memperbaiki keadaan, paling tidak di dunia hukum yang aku geluti saat ini. Aku berhadapan dengan tembok ...
Read More »Hanya Butuh Didengar
Oleh : Davy ByancaSahabat sufiku.SENJA NAMANYA, kali ini dia ingin didengar, bukan mendengar. Kusiapkan waktu dan telingaku untuk menerima pesanmu. Singkat memang, tapi bagiku menyejukkan sangat. Dia bicara soal beratnya hidup, aku menyimak. Dia bicara tentang kekecewaan yang sangat, aku diam seraya memperhatikan gerak bibirnya yang bergetar. ‘Sudah?’ kataku. Dia mengangguk. ‘Begini. Level tertinggi dari berdamai dengan diri sendiri adalah ...
Read More »Eco dan Buku
Oleh : Mohd RuslaniUmberto Eco, yang memiliki lebih dari 50.0000 buku di perpustakaan pribadinya, pernah mengatakan hal demikian tentang buku dan perpustakaan, khususnya perpustakaan pribadi yang dimiliki oleh seseorang di rumahnya:“Adalah naïf jika kita berpikir bahwa kita harus membaca seluruh buku yang kita beli, sama naifnya dengan mengritik orang-orang yang suka membeli buku dalam jumlah banyak yang tidak akan mampu ...
Read More »
Thayyibah