Jangan kaget ya, ketiak berpuasa pada jam 12 sampai jam 18 kita akan merasa lemas. Jika itu yang dirasakan, maka bersyukurlah. Karena itu berarti sedang terjadi satu proses yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Proses itu adalah disebut ‘autolisis’. Autolisis adalah proses pembuangan sel-sel yang mati atau rusak di dalam tubuh kita. Bayangkan, kalau kita lagi gak puasa, organ pencernaan ...
Read More »Redaksi Thayyibah
Berharap Ramadhan Setahun Penuh
Oleh: Gus Nur Sudah biasa menjelang Ramadhan di kampung ada asahan/selamatan. Bawa bingkisan/berkat makanan ke musholla, berdoa dan kembali pulang dengan bingkisan biasanya tertukar. Dan Ramadhan kali ini memang Ramadhan penuh berkat, karena berangkat saya bawa dua pulangnya malah bawa empat. Sebelum doa, pak imam menyitir hadits: لَوْ تَعْلَمُ اُمَّتِيْ مَا في رَمَضَا نَ لَتَمَنَّتْ أُمَّتِي اَنْ تَكُوْنَ السَّنََة ...
Read More »Haramnya Pacaran
Oleh: Satria Hadi Lubis Film dan sinetron remaja saat ini rata-rata “merestui” pacaran sebagai gaya hidup anak muda. Membuat penontonnya hanyut mengiyakan bahwa pacaran adalah nostalgia indah di masa muda. Bahkan kalau tidak pacaran sepertinya kurang “sah” untuk menjadi pemuda. Namun yang jelas budaya pacaran –dengan berbagai gayanya– sudah mewabah di kalangan anak muda Indonesia. Dianggap biasa dan tak lagi ...
Read More »KPK Garis Lucu
Oleh: Joko Intarto Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali membuat berita lucu. IGAS (inisial), pegawainya terbukti mencuri barang bukti emas batangan seberat 1.900 gram karena punya utang besar dalam bisnis forex trading. Mau tidak mau. KPK harus bersih-bersih. Lembaga antirasuah itu harus memastikan berani menegakkan kode etik kepada seluruh pegawainya. Salah satunya: Berhenti membuat lelucon. Peristiwa pencurian emas seberat 1.900 gram ...
Read More »Bawa-bawa Agama Melulu
Oleh: Satria Hadi Lubis Bro: “Bray…” Bray: “Naon, bro?” Bro: “Jangan bawa-bawa agama bray…” Bray: “Apanya?” Bro: “Ya semuanyalah. Elu mah dikit-dikit bawa agama, dikit-dikit bawa agama, sampe-sampe urusan politik juga bawa-bawa agama, urusan Covid-19 juga masih bawa-bawa agama.” Bray: “Gitu ya bro?” Bro: “Iya, ribet bray! Makanya udah gak usah bawa-bawa agamalah bray.” Bray: ”Ya udah. Sok atuh. Kasih ...
Read More »Happy With A Cup of Coffee
Oleh: Gus Nur Perasaan happy, seneng, bahagia, itu semakin lama semakin sulit. Karena manusia semakin lama semakin menuruti nafsu. Sementara nafsu semakin dituruti semakin menjadi-jadi. Dulu maen saja dah senengnya amit-amit. Anak sekarang dikasih kelereng bingung diapain? Dulu nemu gedebog pisang dah jadi kuda-kudaan keliling kampung. Sekarang malah jengkel ngerasa bikin kotor. Anak-anak sekarang kalo gak hape canggih bisa game ...
Read More »Mengasah Gergaji
Oleh: Satria hadi lubis Stephen R. Covey menceritakan tentang seorang penebang pohon yang melamar pekerjaan di sebuah pabrik pengolahan kayu. Ia diterima dan sangat suka dengan bayaran yang diterima. Ia pun bekerja dengan tekun. Pimpinannya memberi ia gergaji dan menunjukkan pohon-pohon mana saja yang boleh ditebang. Pada hari pertama bekerja ia bisa menebang 18 pohon. “Selamat! pertahankan itu,” kata pimpinannya. ...
Read More »Tentang Atta dan Artis Hedon
Oleh: Naniek Sudaryati Deyang Soal Atta dan grup artis hedon lainnya yang setiap hari pamer kemewahan. Kalau saya ada chanel youtube saya mau bicara banyak. Bagaimana di saat jutaan rakyat menjerit, mereka dengan tertawa riang terus pamer kemewahan. Dan media dijadikan “babu” untuk memberitakan kemewahan yang membodohkan. Padahal palingan untuk liputan wartawan itu dikasih duit 200-300 ribu. Sumpah, saya heran ...
Read More »Dewa Galon
Oleh: Doni Riw Bejo lahir di Selopamioro Bantul. Bapaknya seorang pembuat berhala, bernama Atmo Diwiryo. Atmo sering menerima pesanan berhala dari Jakarta. Berhala dari berbagai dewa pernah dia buat. Dia sangat menghargai kepercayaan kepada masing-masing berhala itu. Atmo sendiri memuja Sang Raja yang bernama Galon. Baginya Galon adalah Dewa tertinggi. Dia buat berhala Galon dalam ukuran yang lebih besar dari ...
Read More »Kalau Kaya Jangan Lama-lama
Oleh: Doni Riw Jangan hanya miskin yang lama-lama, kayapun tidak akan lama. Karena hidup di dunia hanya sekejap saja, dibanding akhirat yang selamanya. Jangankan hanya kekayaan manusia biasa yang tak seberapa, di batas usia yang 60 atau 70 tahun saja. Rasul SAW setelah haji wada’ pernah “ditawari” oleh Allah Ta’ala untuk hidup selamanya hingga kiamat tiba, menjadi pemimpin dunia, serta ...
Read More »