Breaking News

Jeddah

Kota Yang Namanya Berarti “Nenek”?

Oleh : Indratno Widiarto

Jeddah, kota pelabuhan yang terletak di tepi Laut Merah, sering dikaitkan dengan arti “nenek” dalam bahasa Arab. Nama ini nggak muncul begitu saja, loh! Ada legenda menarik di balik penamaan kota ini, yang juga berkaitan dengan sejarah dan budaya Arab.

Legenda Makam Hawa, Sang “Nenek” Umat Manusia

Menurut cerita rakyat setempat, nama “Jeddah” berasal dari kata Arab “Jaddah” (جدّة), yang memang berarti “nenek”.

Mengapa nenek? Konon, Jeddah dipercaya sebagai tempat peristirahatan terakhir Hawa, istri Nabi Adam, yang sering disebut sebagai “nenek moyang umat manusia”.

Bahkan, ada makam yang disebut sebagai Makam Hawa di kota ini. Lokasinya pernah menjadi tempat ziarah, meskipun saat ini akses ke makam tersebut dibatasi.

Mitos ini sangat melekat dalam budaya lokal, meski nggak semua sejarawan atau arkeolog sepakat dengan klaim tersebut. Tapi tetap aja, cerita ini menjadi bagian dari pesona Jeddah sebagai kota yang kaya akan sejarah dan tradisi.

Peran Jeddah dalam Sejarah

Selain kisah Hawa, Jeddah punya sejarah panjang sebagai pusat perdagangan dan gerbang menuju Mekah. Kota ini pertama kali didirikan sekitar tahun 500 M oleh suku Quraisy.

Karena letaknya strategis di tepi Laut Merah, Jeddah berkembang menjadi pelabuhan utama untuk para peziarah yang datang dari seluruh dunia untuk menunaikan ibadah haji.

Di era modern, Jeddah terus tumbuh menjadi kota metropolitan, lengkap dengan gedung pencakar langit, mal-malnya yang megah, dan kawasan sejarah seperti Al-Balad (kota tua Jeddah) yang dilindungi UNESCO.

Jeddah: Gabungan Tradisi dan Modernitas

Jeddah unik karena berhasil mempertahankan tradisi kunonya sambil memeluk kemajuan zaman. Dari pasar tradisional seperti Souq Al-Alawi hingga proyek ambisius seperti Jeddah Tower (calon gedung tertinggi di dunia), kota ini menunjukkan sisi “nenek moyang” sekaligus “generasi Z”.

Dan jangan lupa, Jeddah juga dikenal dengan masakannya yang kaya rasa, seperti Sayyadiyah (nasi ikan khas Jeddah) dan Mutabbaq yang sering jadi favorit para wisatawan.

Jadi, Apa Hubungannya dengan “Nenek”?

Mungkin, kisah nenek moyang dan makam Hawa ini cuma legenda. Tapi legenda inilah yang bikin nama “Jeddah” jadi punya makna mendalam. Apakah benar Hawa dimakamkan di sana? Wallahu a’lam. Tapi cerita ini sudah cukup untuk membuat Jeddah semakin menarik, bukan?

Jadi, kalau suatu hari kamu ke Jeddah, ingatlah bahwa kamu sedang mengunjungi kota yang nggak cuma jadi gerbang ke Mekah, tapi juga disebut-sebut sebagai tempat “nenek moyang” umat manusia tinggal di akhir hayatnya. Legendaris banget, kan?

About Darso Arief

Lahir di Papela, Pulau Rote, NTT. Alumni Pesantren Attaqwa, Ujungharapan, Bekasi. Karir jurnalistiknya dimulai dari Pos Kota Group dan Majalah Amanah. Tinggal di Bekasi, Jawa Barat.