Breaking News
Yusril Ihza Mahendra (Foto : Setiardi/Istimewa)

Senjakala Yusril

Oleh: Setiardi

Yusril Ihza Mahendra (Foto : Setiardi/Istimewa)

Ini senjakala Yusril. Penolakan Mahkamah Agung atas judicial review terhadap AD/ART Partai Demokrat itu mesin pembunuh Yusril. Keputusan itu palu godam yang menghancurkan nama besar yang dibangun puluhan tahun.

Yusril, Guru Besar Fakultas Hukum UI, ternyata pepesan kosong. Sesumbarnya bahwa AD/ART partai politik adalah obyek judicial review MA terbantahkan. MA, seperti juga pendapat banyak ahli hukum, menyatakan AD/ART partai politik bukan domain mereka.

Banyak hal penting yang hari ini menimpa Yusril. Pertama, mitos bahwa Yusril pengacara hebat tanpa tanding hancur berkeping. Kedua, publik menilai bagaimana Yusril bersikap dalam soal pertemanan. Dia menusuk Partai Demokrat yang memiliki sejarah perkongsian dengan dirinya. Ini bunuh diri politik.

Reputasi Yusril pun runtuh. Dia akan dicap bersekongkol dengan pembegal partai. Dan yang lebih mengerikan, Yusril bisa dianggap menempuh jalur gelap karena tak memasukan Partai Demokrat sebagai pihak tergugat. Padahal dia sedang menggugat AD/ART Partai Demokrat.

Bagi saya, ini senjakala Yusril.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur