(Foto : Doni Riw)

Tentang Kematian

Oleh: Doni Riw

(Foto : Doni Riw)

Beberapa sahabat dakwah kemaren pergi mendahului. Sebelumnya, teman jamaah masjid yang banyak bertemu di lima waktu, juga berpulang terlebih dahulu. Dalam satu dua pekan terakhir, tak kurang dari sepuluh orang yang kenal secara personal telah menemui ajal. Sebagian karena wasilah covid, sebagian bukan. Beberapa di antara mereka nampak telah cukup membawa bekal tuk kehidupan kekal.

Melihat sahabat mangkat berbekal amal adalah sebuah kebahagiaan sekaligus kekhawatiran. Bagaimana denganku sendiri nanti?

Pandemi ini telah mengingatkan kembali bahwa batas hidup dan mati itu tipis sekali. Kemaren sahabat jauh, hari ini sahabat dekat, bisa jadi besok diri sendiri. Tak ada yang tau pasti.

Andai kematian datang besok pagi, bukan lezat dunia yang aku tangisi. Tapi kantung bekal yang belum maksimal terisi. Juga beban dosa yang memberat di kaki.

Yaa Allah, jika aku memintaMu memperpanjang umurku, bukan karena aku mencintai kehidupan dunia yang tak sempurna ini. Tapi karena bekalku belum mencukupi. Yaa Allah, jika aku memohon padamu menunda ajalku, bukan karena aku tak cinta kehidupan abadi di akhirat nanti. Tetapi karena aku masih merasa perlu mempersembahkan sekeping partisipasi dalam kebangkitan kembali Islam kelak di kemudian hari.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur