Breaking News
Ustadzah Kinkin (Foto : Dok. Satria Hadi Lubis)

Di Ruang yang Sempit itu

Oleh: Satria Hadi Lubis

Ustadzah Kinkin (Foto : Dok. Satria Hadi Lubis)

Di ruang yang sempit itu
Aku melihatmu bertahan bersabar menunggu udara bebas yang akan menjemputmu, entah kapan itu.

Di ruang yang sempit itu
Aku memandangmu di sudut ruangan sedang asyik membaca al Qur’an, entah sudah berapa kali engkau khatam.

Di ruang yang sempit itu
Engkau menunggu datangnya waktu sholat, entah sudah berapa kali kau berjama’ah dengan tahanan lain sambil bertausiyah menghibur mereka dengan janji-janji Allah.

Di ruang yang sempit itu
Engkau beralaskan sajadah untuk tidur sambil berdesak-desakan dengan tahanan lain, entah gerahnya seperti apa.

Kadang engkau mengeluh lelah
Kadang engkau minta pulang walau sekejap saja
Alasanmu sederhana : ingin buka jilbab yang sudah delapan bulan tak pernah engkau lepas
yang menjadi mahkota penjaga izzahmu.

Tapi keluhan lelahmu sebagai manusia biasa kalah oleh tawakalmu
Buktinya lakumu tetap sabar, bahkan menghiburku di dalam keterbatasanmu
Sungguh aku belum tentu bisa sepertimu di ruang yang sempit itu.

Aku paham engkau tak sendiri
ada orang lain juga yang bernasib sama denganmu
Tapi engkau beda
Bukan hanya kau tak berbuat jahat
Tapi engkau penyeru Tuhan Penguasa Alam tanpa lelah
Tapi engkau pegiat kebaikan tanpa kenal jarak.

Sudah ribuan tempat engkau kunjungi
Sudah ribuan orang yang tersentuh tanganmu
Dan kau tak pernah lelah tersenyum menolong
Dan aku menjadi saksi dari derapmu.

Engkau terlalu polos untuk tahu intrik-intrik manusia
Engkau terlalu lembut untuk tahu tipu daya
Yang engkau tahu hanya nasehat kebaikan apa adanya
Dan membantu untuk terus menolong.

Engkau pernah berkata, “Abi, hidup ini untuk Allah. Untuk dakwah di jalan kebaikan. Abi ada di urutan kedua dalam hatiku”
Aku cemburu sebenarnya, tapi engkau benar!
Siapakah yang bisa menyaingi cinta Allah kepadamu?

Di ruang yang sempit itu
Aku yakin
Engkau dijaga Allah, Kekasihmu
Yang tak akan meninggalkanmu ketika orang lain mungkin meninggalkanmu.

Kini ku berharap
ruangan yang sempit itu akan menjadi luas
dengan kebebasanmu suatu ketika
Yang kutunggu tanpa lelah.

Note :
Puisi sederhana ini untuk Ustadzah Kingkin Anida, yang sudah delapan bulan di penjara (kasus korban hoax). Tak lelah kami memohon doa-doa terbaik untuk beliau dari semua saudara muslimku. Dan bagi yang ingin berpartisipasi dalam program dakwah kebebasan beliau, silakan hubungi saya di 0813-16444034.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur