Breaking News
(Foto : Sekolah Umroh)

Bersedekah Untuk Mendapatkan Dunia

(Catatan Untuk Yusuf Mansur)

Oleh: HM Joesoef (Wartawan Senior)

(Foto : Sekolah Umroh)

 

Ustadz Athian Ali M Da’i dari Bandung mengatakan, “Jika seseorang bersedekah, hendaknya diniatkan semata-mata karena Allah, bukan karena yang lain.” Begitu pula di era sahabat, mereka bersedekah untuk mendapatkan ridha Allah. Tetapi, Yusuf Mansur justru melakukan hal yang sebaliknya. Dalam bukunya “Boleh Gak Sih Ngarep: Belajar Tentang Sedekah” Yusuf Mansur memberi solusi kehidupan, antara lain, dengan sedekah dan shalat malam. “Saudara semua… saya senang mengatakan, jadilah kaya dengan jalan sedekah dan shalat malam. Cara ini cara yang diseru Allah dan Rasul-Nya. Bahkan bagi mereka yang bersedekah dan bangun malam, sudah akan kaya duluan.” Yang dimaksud dengan “kaya” adalah kekayaan berupa materi duniawi.

Tentang sedekah ngarep dunia ini perlu dirujuk kepada firman Allah Ta’ala dalam surah Hud ayat 15-16:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (16)

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”

Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut mengatakan, “Orangg yang mengejar balasan di dunia sehingga amal yang dikerjakannya itu sia-sia karena tersingkirkan oleh pengejaran hal-hal yang bersifat duniawi, maka di akhirat kelak ia termasuk orang-orang yang merugi.”

Dalam tafsirnya tersebut Ibnu Katsir juga mengutip dari Qatadah, “Barangsiapa yang menjadikan dunia ini sebagai tujuan, niat dan kejarannya, maka Allah akan memberi balasan di dunia atas kebaikan yang telah ia lakukan. Sehingga ketika menuju alam akhirat kelak, tidak ada lagi kebaikan baginya yang dapat diberikan sebagai balasan.” Hal ini senada dengan firman Allah Ta’ala dalam surah Asy Syuraa ayat 20:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ

“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.”

Rasululah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga mengingatkan, “Barangsiapa yang melakukan amalan akhirat untuk mencari dunia, maka dia tidak akan memperoleh satu bagian pun di akhirat.” (HR. Imam Ahmad dan Ibnu Hibban)

Mereka yang bersedekah dengan niat agar rezekinya berlimpah, mendapat kesembuhan, mendapat jodoh, serta  berjihad hanya untuk mendapatkan ghanimah,  serta  amalan-amalan yang ditujukan hanya untuk mendapatkan dunia, mereka tidak akan mendapatkan apa-apa di akhirat.

Itulah yang diajarkan oleh Yusuf Mansur. Melakukan amalan, berupa sedekah, shalat malam, dan shalat dhuha, hanya untuk mengejar dunia. Tidak ada bau-baunya untuk ahirat. Faktanya, konsep sedekah ngarep ini tidak manjur dalam aplikasi yang dia terapkan sendiri. Buktinya, masalah yang dialami oleh Yusuf Mansur, makin hari bukan makin menipis, tetapi semakin menggunung, dan dia sendiri tidak bisa membuktikan apa yang dia jual ke orag lain. Wallahu A’lam.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur