Breaking News
Ismet

KISAH LEADER PAYTREN “PENGUSAHA” BESUTAN YUSUF MANSUR (6)

Ismet Mantan Leader Paytren : “Mendaftar ke Paytren? Mendingan Gak Usah”.

Ismet

Tak dapat dipungkiri, para leader dan anggota Paytren adalah para pemain-pemain multi level marketing (MLM). Paytren hanyalah bisnis singgahan saja. Sebelumnya meraka sudah berbisnis MLM lain. Di Paytren juga tak bertahan lama, mereka akan pindah lagi ke MLM lain secara berjamah.

Sekitar 4-5 tahun lalu, Yusuf Mansur dan penggiat Paytren pernah membanggakan istilah “Kampung Paytren”. Istilah ini, oleh “pengikut-pengikut Yusuf Mansur disebutkan sebagai orang sekampung atau sekompleks perumahan yang mengikuti Paytren.

Belakangan diketahui, ‘Kampung Paytren’ itu hanyalah sebuah istilah dari jaringan downline MLM yang dibangun oleh seorang leader. Istilah ‘Kampung Paytren’ muncul pertama kali di Bekasi Utara tahun 2016 oleh seorang leader Paytren terkenal kala itu, Wachidin.  Baca : https://thayyibah.com/2021/04/16/42991/kisah-leader-paytren-pengusaha-besutan-yusuf-mansur-5-2/. Hanya bertahan dua tahun, Kampung Paytren itu akhirnya bubar bersamaan dengan berpindahnya sang leader ke MLM lain.

Tak kalah hebohnya dengan jaringan Wachidin, Kampung Paytren yang pernah terkenal juga adalah jaringan yang dibangun oleh mantan leader Paytren lainnya bernama Ismet. Nama Ismet selalu muncul setiap kali orang menelusur Kampung Paytren di mesin pencari internet.

(Foto-foto : Sopri)

Rabu (19/5) sore penulis bisa sambangi kediaman Isme. Pria asli Betawi yang sehari-hari sebagai karyawan pada sebuah pabrik kaleng di Cileungsi, Bogor ini mengaku cukup punya banyak pengalaman “bermain” dalam berbagai bisnis MLM.

“Sebelum ikut Paytren, saya sudah pernah di MLM juga. Dan setelah keluar dari Paytren, saya gabung dengan salahn satu MLM yang sekarang suka dibicarakan orang. Dan sekarang sedang menjalani sebuah MLM baru,” jelas Ismet sambil menyebut nama-nama MLM yang dimaksud.

Baru enam tahun terakhir ini Ismet jadi penghuni di Grand Tamansari Residence, sebuah perumahan bersubsidi di Tamansari, Setu, Bekasi. Ismet juga belum lama membina keluarganya. Anak pertamanya baru berusia lima tahun dan anak kedua sedang di kandung istrinya.

Konsep Kampung Paytren itu menurut Ismet berasal dari Wachidin di Bekasi Utara. Bukan dari Yusuf Mansur. “Istilah kerennya untuk memberdayakan ekonomi umat,” ujar Ismet sambil tertawa.

Meskipun dikenal sebagai salah satu leader Paytren, Ismet sesungguhnya bertahan dalam Paytren hanya dua tahun. Dari tahun 2016 sampai 2018. Dia memulai Paytren dengan membeli aplikasinya sebesar Rp. 350 ribu. Selama dua tahun itu, Ismet mengaku tidak memiliki prestasi dan keuntungan apa-apa dari Paytren.

Seperti yang diketahui, satu-satunya pemasukan dari bisnis Paytren adalah rekrutmen anggota baru.  Apakah Ismet mendapat komisi dari orang yang direkrut? “Ya dapat. Tapi tidak bisa dibilang banyak,” jawab Ismet dengan tertawa, ketika ditanya soal sedikit banyak komisi yang didapatnya. Itu karena menurut Ismet, dia alami kesulitan dalam merekrut  anggota.

Lalu, kenapa Ismet hanya bertahun dua tahun dalam Paytren? Menurutnya, tekhnologi aplikasinya yang tak bisa adaptatif dengan suasana kekinian. Sering mengalami kesulitan dalam transaksi. Sementara aplikasi yang lain begitu mudah dijalankan.

Bagaimana dengan nasib orang-orang sudah direkrut Ismet? “Semuanya sudah bubar. Tak ada lagi yang bertahan di Paytren. Semua sudah pindah ke MLM lain,” jelas Ismet. Bahkan, menurut Ismet, sesama mantan anggota Paytren dalam jaringannya sudah saling menawarkan MLM baru.

Sekarang meski di internet orang masih “menemukan” Kampung Paytren milik Ismet, namun dalam waktu dekat ini dia akan menghapusnya. “Itu hanya nama akun bisnis saja. Saya mau ganti dengan nama baru,” Ismet kemudian menyebut nama MLM mainan barunya.

Pada bagian akhir perbincangan dengan penulis, Ismet masih melihat masih ada yang bertanya soal Paytren. “Tapi kalo ada yang mau mendaftar, saya sebanarnya merasa kasihan saja. Mereka nanti keluar uang tapi harapannya gak tercapai” tegas Ismet. “Jadi, mendingan gak usah sajalah,” pungkas Ismet.

 

 

 

 

 

About Darso Arief

Lahir di Papela, Pulau Rote, NTT. Alumni Pesantren Attaqwa, Ujungharapan, Bekasi. Karir jurnalistiknya dimulai dari Pos Kota Group dan Majalah Amanah. Tinggal di Bekasi, Jawa Barat.