Breaking News
(Foto : Sindo)

KPK Garis Lucu

Oleh: Joko Intarto

(Foto : Sindo)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali membuat berita lucu. IGAS (inisial), pegawainya terbukti mencuri barang bukti emas batangan seberat 1.900 gram karena punya utang besar dalam bisnis forex trading.

Mau tidak mau. KPK harus bersih-bersih. Lembaga antirasuah itu harus memastikan berani menegakkan kode etik kepada seluruh pegawainya. Salah satunya: Berhenti membuat lelucon.

Peristiwa pencurian emas seberat 1.900 gram itu benar-benar seperti menepuk emas di dulang, terpercik air sebelanga. Alih-alih menyelamatkan muka, justru begitu banyak lucu-lucuan di KPK yang terbuka.

Ini salah satu lelucon itu:  Modus pencurian barang buktinya.  Berdasarkan penjelasan KPK, sistem pengamanan barang bukti terdiri atas 3 lapis. Keren kan?

KPK tidak menjelaskan bagaimana IGAS bisa lolos pada lapis pertama. Tapi pada lapis kedua, IGAS lolos karena kenal akrab dengan petugasnya. Karena akrab, petugas itu lengah. IGAS pun bisa mencuri kunci yang disimpan di dalam tas.

Bagaimana IGAS bisa mencuri kunci di dalam tas sampai berulang kali? Itu sungguh lelucon yang sama sekali tidak lucu.

Ini yang lebih lucu lagi: Lolosnya IGAS di pengamanan lapis 3 karena mengetahui ‘’password’’ brankas.

Oh my God!

Pada zaman digital nan canggih ini, KPK ternyata masih menggunakan password konvensional. Pasword itu diubah setahun sekali.

Maka puncak kelucuan KPK adalah rencana untuk meningkatkan keamanan barang bukti selanjutnya: merotasi karyawan dan mengubah password lebih sering.

Ternyata aplikasi password pengenalan wajah pada dua hanphone saya: Samsung A71 dan Iphone 11 lebih canggih. Dan KPK memilih untuk tetap lucu.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur