Breaking News
Sebagian kebohongan Yusuf Mansur terekam dalam buku ini. Pembaca yang berminat bisa menghubungi redaksi di nomor 085228417230 (Foto : Tagar)

(Sedikit dari Banyak) Janji-Janji Hoaks Yusuf Mansur

Oleh: HM Joesoef (Wartawan Senior)

Sebagian kebohongan Yusuf Mansur terekam dalam buku ini. Pembaca yang berminat bisa menghubungi redaksi di nomor 085228417230 (Foto : Tagar)

 

 

Kejujuran dalam bertutur dan bersikap adalah salah satu fondasi dalam ajaran Islam. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dikenal sebagai orang yang paling dapat dipercaya, jauh sebelum beliau diangkat menjadi nabi dan rasul Allah. Begitu pula para sahabat beliau, dikenal sebagai orang-orang yang jujur dan adil. Mereka yang bergerak di bidang dakwah, tentu kejujuran adalah prasyarat yang mesti dipenuhi. Bagaimana dakwahnya akan menembus hati pada orang-orang yang didakwai jika si pendakwah tidak berkata secara jujur?

Bagaimana dengan Yusuf Mansur, pendakwah yang mengusung konsep sedekah ini? Mari kita telusuri sebagian dari tidak satunya perkataan dan perbuatan yang dilakukan oleh Yusuf Mansur.1.

  1. Yusuf Mansur suka menghimpun dana umat dalam bentuk investasi. Dari investasi batu bara, patungan usaha, patungan aset, investasi condotel moya vidi, tabung tanah, dan sebagainya. Janjinya, ada bagi hasil, ada laporan keuangan secara periodik. Faktanya, tidak ada laporan periodik, tidak ada bagi hasil keuntungan, dan tidak ada kejelasan nasib dari investasi yang telah ditanam.
  2. Di tahun 2018 pernah sesumbar hendak membeli saham Bank Muamalat, BRI Syariah, dan Tempo. Faktanya, hanya pernyataan di depan, tidak ada pembelian saham secara riil.
  3. Dengan lantangnya ia akan membeli saham klub-klub bola, baik yang ada di tanah air, maupun yang ada di mancanegara. Faktanya, tidak ada realisasinya.
  4. Pada tahun 2017, sebuah komunitas wartawan Muslim pernah dijanjikan akan dikuliahkan sampai jenjang S-2. Faktanya, janji itu menguap tidak jelas realisasinya.
  5. Pada bulan November 2017, dihadapan para wartawan, Yusuf Mansur berjanji akan keliling ke 8 kota untuk menjelaskan kepada jamaah tentang nasib dari patungan usaha dan patungan aset. Faktanya, setelah dicek, di hari dan tanggal yang telah ditetapkan, tidak ada aktivitas seperti yang ia gembar-gemborkan sebelumnya melalui media massa.
  6. Yusuf Mansur dilaporkan ke polisi dan digugat ke pengadilan oleh para investor karena dinilai telah melakukan perbuatan melawan hukum. Dalam perjalanannya, ia selalu minta damai dan akan membayar ganti rugi. Melihat gelagat “baik” tersebut, beberapa investor pernah menghubungi langsung Yusuf Mansur melalui sambungan telepon seluler. Telepon tidak diangkat. Lalu dikirim pesan via WA, juga tidak dibalas.

Oleh sebab itu, mari kita simak firman Allah Ta’ala dan peringatan dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terkait dengan kejujuran ini.

Pertama, Al-Qur’an surah Al-An’am ayat 152, “Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.”

Kedua, jujur membawa ketenangan dan dusta akan mengalami kegelisahan. Hal ini  sesuai dengan hadits, “Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya, kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (berkata tidak jujur) akan menggelisahkan jiwa.” (HR Imam  Tirmidzi dan Ahmad)

Ketiga, jujur mengantarkan pada kebaikan dan surga. Hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim ini cukup jelas. “Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”

Oleh sebab itu, penulis berwasiat kepada Yusuf Mansur, agar menghentikan  perilaku tidak jujur. Sebab, salah satu ciri orang-orang yang berbuat nifak itu adalah ketidakjujuran. Selain itu, ketidakjujuran akan membuat pelakunya tidak bisa menjalani hidup secara tenang dan nyaman. Kemana-mana harus menyewa pengawal. Betapa tersiksanya hidup seperti ini. Wallahu A’lam.

 

 

About Redaksi Thayyibah

Redaktur