Breaking News
KSP Moeldoko (Foto : Detik)

KEHAUSAN DI TENGAH LAUTAN.

KSP Moeldoko (Foto : Detik)

Hari-hari ini kita diperlihatkan berita seputar Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Pak Moeldoko. Sebenarnya apa lagi yang kurang dari Pak Moeldoko? Jabatannya mentereng, pensiunan jendral, orang kepercayaan presiden, yang sudah pasti gaji dan fasilitasnya pasti hebat. Tapi ternyata itu semua belum cukup. Pak Moeldoko masih mencari jabatan lain, yakni menjadi ketua partai.

Menjadi ketua partai itu sah dan semua orang punya hak yang sama. Hanya saja, perjalanan Pak Moeldoko menjadi “ketua” Partai Demokrat itu yang disesasli banyak orang. Banyak yang bilang, cara Pak Moeldoko meraih jabatan itu adalah dengan cara yang kurang elok dan kasar. Ada juga yang bilang, Pak Moeldoko terhadap Pak SBY itu seperti kacang lupa kulitnya, SBY adalah senior yang membesarkannya.

Terlepas dari ‘benar-salah’nya Pak Moeldoko, tapi gonjang-ganjing Partai Demokrat telah memberi kita pelajaran, bahwa kekuasaan dan jabatan seperti kehausan ditengah lautan. Makin direnggut makin haus. Sudah punya satu gunung emas, masih akan mencari gunung emas yang kedua dan seterus. Seperti sabda Rasulullah  :

لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekai tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 6439)

 

 

 

 

 

 

About Darso Arief

Lahir di Papela, Pulau Rote, NTT. Alumni Pesantren Attaqwa, Ujungharapan, Bekasi. Karir jurnalistiknya dimulai dari Pos Kota Group dan Majalah Amanah. Tinggal di Bekasi, Jawa Barat.