Breaking News
(Foto : Pinterest)

 Ngopi dan Bersyukurlah

Oleh: Gus Nur

(Foto : Pinterest)

Beberapa hari terkena flu sekeluarga, pusing, sakit perut juga plus ada yang batuk. Was-was juga. Jangan-jangan…! Apalagi gak ngerasa ada bau-bau di rumah. Wah..!

Dan pas beberes samping rumah, gak sengaja lewat kucing lagi buang hajat. Baunya beugh…!

Tapi Alhamdulillah, ternyata indra penciuman masih tajem. Hanya kemaren pas sakit gak bikin-bikin makanan berbau saja.

Eniwey, nikmat itu memang sering disadari saat seseorang merasa kehilangan kenikmatan itu. Nikmatnya sehat akan disadari orang yang lagi sakit. Nikmatnya punya anak walopun bandel, rewel, nangisan akan disadari orang yang bertahun-tahun keluarga gak kunjung punya anak. Nikmatnya punya istri walopun cerewetnya bak penyiar berita akan disadari orang yang lagi jomblo. Nikmatnya kopi akan disadari orang yang kehabisan dan belum sempet saya kirim-kirim.

Dan ketika seseorang punya nikmat dia tidak bersyukur, maka Allah akan menyadarkannya dengan menghilangkan nikmat tersebut. Na’udzubiLlah.

Nah, sebenernya ada kenikmatan yang paling utama yang sangat wajib disyukuri. Yaitu kesadaran sebagai seorang hamba.

Diberi sesak nafas itu sebenernya harus disyukuri. Karena Allah, lagi menyadarkannya bahwa dia itu manusia, yang lemah, pantes sakit, sehingga nggak sombong. Maka begitu berbahayanya dibikin tak pernah sakit seperti Fir’aun, yzng kemudian merasa digdaya dan mengaku menjadi tuhan. Ada yang diberi nikmat dua periode saja pongahnya bukan main. Pabrik miras dilegalkan, jilbab dipermasalahkan, dana haji dipake jamaahnya ditelantarkan, cerminan orang yang gak bersyukur banget.

Karena syukur itu menggunakan pemberian sesuai kehendak si pemberi. Maka diberi hidup sudah selayaknya digunakan ibadah, dipake berdakwah, digunakan untuk menjalankan syariat-Nya.

Maka Bunda Aisyah bertanya kepada Nabi ketika melihat beliau sholat begitu lama: “Ya Rasulallah, bukankah Engkau sudah diampuni?”.

Rasulullah menjawab: “Tidakkah aku senang menjadi Abdan Syakuro (hamba yang bersyukur)?”

Karena status syukur itu adalah derajat tertinggi. Karena orang beribadah, berpuasa agar bertaqwa, la’allakum tattaquun. Tapi kita diperintahkan bertaqwa agar derajatnya naik menjadi hamba yang bersyukur. FattaquLlooha la’allakum tasykuruun (Ali Imran 123).

Syukuri kopi pagi ini dan syukuri pekerjaan yang bisa dilakukan hari ini.

 

About Redaksi Thayyibah

Redaktur