Breaking News
Ilustrasi Kaligrafi Ramadhan

Hikmah Ramadhan Untuk Manajemen Diri

thayyibah.com :: Dalam ibadah puasa, Anda tidak syah berpuasa jika batal meski tinggal 5 menit lagi menuju Adzan Magrhib. Begitu juga, Anda akan memiliki “utang” jika Anda tidak bisa berpuasa sebulan penuh, kecuali untuk orang dengan kriteria tertentu yang bisa menggantinya dengan fidyah.

Namun bagi yang masih sanggup, kita dituntut untuk melakukan dengan tuntas. Harus selesai, jika tidak maka kita harus mempertanggung jawabkannya nanti di akhirat.

Kebanyakan ibadah-ibadah maghdhoh, mengharuskan kita melakukan ibadah tersebut sampai tuntas, termasuk salah satunya adalah ibadah puasa. Hal ini memberikan hikmah kepada kita, bahwa dalam bertindak, kita harus melakukannya sampai tuntas, tidak boleh setengah-setengah atau menggantung.

Kehidupan kita akan lebih baik jika sudah bisa melakukan semua tugas, pekerjaan, dan ibadah kita dengan tuntas sesuai dengan kemampuan kita. Cobalah tengok, pekerjaan-pekerjaan apa saja yang selama ini belum tuntas, kemudian tuntaskan. Buatlah rencana, kemudian tuntaskan. Lihat apa yang akan terjadi nanti.

Etos kerja seorang Muslim harusnya seperti ini. Kita selalu dilatih dan dibiasakan mengerjakan pekerjaan dengan tuntas. Selain puasa, juga shalat yang kita lakukan sehari-hari. Shalat Anda tidak syah, jika Anda tidak melakukan “hanya” salam penutup. Harus tuntas.

DUA MACAM MENUNTASKAN PEKERJAAN

Pertama, hikmah dari puasa setiap harinya. Kita tidak dikatakan puasa, jika kita tidak menyelesaikan puasa sampai maghrib. Meski pun tinggal 5 menit lagi, Anda dianggap batal, tidak syah, dan harus membayarnya dari awal.

Kedua, hikmah dari puasa bulanan. Anda wajib menjalankan ibadah puasa 1 bulan penuh (terlepas 29 atau 30 hari). Berbeda dengan puasa harian, jika seandainya Anda berpuasa kurang dari 1 bulan, maka Anda cukup membayar yang kurangnya saja, tidak perlu dari awal lagi. Jika tidak puasa 2 hari, maka cukup membayar 2 hari berpuasa, tidak perlu harus 1 bulan lagi.

Hikmahnya adalah dalam pekerjaan sehari-hari pun sama. Ada pekerjaan yang harus dituntaskan, benar-benar harus tuntas, ada juga yang harus tuntas namun bisa dilengkapi kemudian. Dalam daftar aktivitas Anda, Anda harus bisa membedakan tipe pekerjaan ini, termasuk yang mana.

Sebab, akan sangat tidak efektif jika pekerjaan tipe pertama tidak selesai, bahkan kita sudah melakukannya sampai 99%. Ini akan buang-buang waktu dan energi. Sebelum bekerja, pastikan bahwa ini pekerjaan tipe mana. Jika seandainya tipe yang pertama, yakinkah bisa diselesaikan sekarang? Jika tidak, mungkinkah dijadwal ulang?

Menuntaskan Pekerjaan Akan Meningkatkan Produktivitas

Pekerjaan tipe pertama, memang jumlah lebih sedikit. Namun, jika Anda berusaha untuk selalu menuntaskan pekerjaan-pekerjaan Anda, maka produktivitas pekerjaan Anda akan meningkat. Terlepas apakah pekerjaan itu tipe pertama atau kedua, namun anggaplah tipe pertama, Anda lakukan dengan tuntas (kecuali kondisi terpaksa untuk berhenti), maka produktivitas Anda akan melonjak.

Misalnya, jika Anda memiliki pekerjaan besar, maka pecahlah menjadi pekerjaan-pekerja kecil, misalnya pekerjaan harian. Kemudian pekerjaan harian, Anda pecahlah lagi menjadi pekerjaan dalam hitungan kurang dari 1 jam. Nah, terapkanlah menuntaskan pekerjaan Anda untuk pekerjaan ini sampai tuntas.

Karena kurang dari satu jam, maka Anda bisa fokus, tidak diganggu gugat, dan terus bekerja sampai selesai. Setelah itu boleh istirahat sejenak dan kemudian melakukan pekerjaan lain. Sederhana dan mudah. Namun Anda bisa melihat hasilnya nanti, produktivitas Anda akan meningkat.

Ada yang pernah mencoba?

Menuntaskan Pekerjaan Akan Meningkatkan Reputasi Anda

Anda ingin naik jabatan? Bagi Anda yang berprofesi karyawan, tuntaskan semua pekerjaan atau tugas yang Anda terima dengan cepat. Maka Anda akan memiliki reputasi positif dan bisa diandalkan. Banyak karyawan yang menyisakan pekerjaan untuk diselesaikan orang lain, bahkan atasannya. Ini tidak baik dan akan merusak reputasi Anda.

Begitu juga dalam bisnis atau jasa. Menuntaskan pekerjaan adalah cara yang tepat untuk membangun reputasi positif Anda.

Tingkatkan Penghasilan Anda

Kadang, saking banyak ide, ada orang yang menggarap 5 bisnis sekaligus. Atau ada juga yang menggarap 5 proyek sekaligus. Akan lebih baik, tuntaskan satu bisnis sampai menghasilkan atau tuntaskan satu proyek sampai berhasil, kemudian lakukan yang lainnya.

Jika Anda punya 5 bisnis, semuanya belum tuntas, meski progressnya sudah 90%, tidak akan menghasilkan. Berbeda jika Anda sudah menuntaskan satu bisnis, meski 4 bisnis lain belum digarap, maka Anda sudah mulai memiliki penghasilan.

Kebiasaan menuntaskan pekerjaan akan meningkatkan penghasilan. Tentu saja, hal ini akan berbeda jika Anda punya sumber daya yang cukup untuk melakukan semua bisnis/proyek tanpa menggu satu sama lain.

Tentu tidak semua pekerjaan harus langsung dituntaskan sekaligus. Kadang ada pekerjaan yang rutin dan lama. Untuk pekerjaan ini, kita boleh melakukannya paralel dengan pekerjaan lain. Kita perlu bijak untuk menerapkan manajemen pekerjaan kita. Tidak bisa disamaratakan.

Kesimpulan

  1. Tidak semua pekerjaan harus diperlakukan sama, ada yang harus langsung tuntas ada yang tidak. Kita harus memperhatikan hal ini agar kita bekerja dengan cara yang tepat.
  2. Membiasakan menuntaskan pekerjaan-pekerjaan kecil atau bagian dari pekerjaan besar akan meningkatkan produktivitas kita sekaligus penghasilan kita.

Sebagai penutup, saya kutipkan ayat Al Quran yang menjelaskan pentingnya menuntaskan pekerjaan.

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (QS. Alam Nasyrah:7)

Maka, jadikanlah menuntaskan pekerjaan sebagai etos kerja kita sebagai seorang Muslim.

About A Halia