thayyibah.com :: Jika anda atau anak anda tergigit binatang maka yang dapat dilakukan pertama kali adalah sebagai berikut:

Jika gigitan atau luka gigitan tersebut kecil, maka perhatikan hewan atau binatang apa yang menggigit, jika yang menggigit tidak berpotensi rabies maka berikan pertolongan pertama. cuci luka dengan air mengalir dan basuh dengan sabun bersih, berikan antibiotik cream untuk mencegah infeksi dan tutup luka gigitan dengan perban bersih.

Jika luka gigitan menyebabkan infeksi seperti bengkak, kemerahan, terdapat nyeri yang menetap maka segera bawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan lanjutan atau agar infeksi segera teratasi.

Jika luka gigitan merupakan luka yang cukup dalam,  maka bersihkan luka kemudian tekan luka dengan perban bersih atau kain bersih untuk menghentika perdarahan, kemudian bawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

jenis binatang yang memungkinkan untuk membawa rabies diantaranya adalah kelelawar, serigala, racoons, skunks, anjing liar dll., sementara anjing atau kucing rumahan yang telah diketahui status immunnya relatif jarang menyebabkan rabies. kelinci, squirrels jarang menyebabkan rabies.

JIka luka gigitan tersebut berasal dari hewan yang tidak dikenal atau berpotensi menyebabkan rabies, maka segera bawa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Dokter merekomedasikan untuk imunisasi tetanus harus diperbarui setiap 10 tahun sekali, jika kejadian gigitan tersebut terjadi ditahun kelima atau setelahnya (dari awal imunisasi) maka biasanya dokter akan menyarankan untuk pemberian booster tetanus 48 jam setelah kejadian.

 

Dengan Lebih memahami kondisi seperti ini diharapkan (khususnya orangtua) dapat memberikan pertolongan pertama dengan baik dan benar, dan tidak bingung kemana harus membawa jika mendapatkan korban seperti ini.

 

Semoga bermanfaat.

 

Referensi

  1. Morgan, M., Hospital management of animal and human bites. J Hosp Infect, 2005. 61(1): p. 1-10.
  2. Ward, M.A., Bite Wound Infections. Clinical Pediatric Emergency Medicine, 2013. 14(2): p. 88-94.

Artikel: kesehatanmuslim.com