Breaking News

5 Gejala Distrofi Otot yang Mengganggu Keseimbangan dan Gerak Tubuh Anak

thayyibah.com :: Anak-anak memang rentan terjatuh karena mereka masih kesulitan untuk menjaga keseimbangan tubuh. Meski wajar, Anda perlu curiga jika si kecil sangat sering terjatuh. Bisa jadi, hal tersebut merupakan gejala distrofi otot. Apa itu distrofi otot, dan apa lagi gejalanya pada anak selain sering terjatuh?

Gejala distrofi otot yang mungkin dialami anak

Distrofi otot adalah sekumpulan penyakit yang membuat otot jadi lemah dan kehilangan fleksibilitas seiring waktu. Penyebabnya adalah masalah pada gen. Setiap gen menyimpan informasi untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan oleh organ tubuh tertentu.

Namun pada orang dengan distrofi otot, gen yang bertugas untuk menghasilkan protein untuk menjaga otot tetap sehat dan kuat malah bermasalah. Akibatnya, otot mendapatkan protein yang salah, jumlahnya tidak sesuai, bahkan rusak.

Gejala distrofi otot bisa muncul lebih awal, yaitu saat usia anak-anak. Ada juga yang baru merasakannya di usia remaja atau memasuki usia dewasa. Gejala penyakit ini bervariasi, bergantung pada tipe penyakit. Namun, umumnya anak-anak akan merasakan gejala distrofi otot antara lain:

1. Sering jatuh

Kesimbangan tubuh anak memang belum stabil, jadi rentan untuk terjatuh. Namun, adanya distrofi otot bisa membuat otot jadi lemah dan keseimbangan tubuhnya makin buruk. Akibatnya, si kecil akan sering jatuh tanpa penyebab yang jelas, baik itu saat berjalan, berlari, atau melompat.

2. Sering kram otot

Adanya masalah pada otot dalam memperoleh protein menimbulkan sensasi pada tubuh, seperti kram, nyeri, dan kesemutan. Kondisi ini menyebabkan anak sering mengeluh tidak nyaman atau menangis karena tidak suka dengan sensasinya.

3. Sering kesulitan bergerak bebas

Anak-anak cenderung bergerak bebas ke sana kemari. Adanya distrofi otot kadang membuat Anda jadi terbatas dalam bergerak. Ia kerap kali kesulitan untuk bangun untuk duduk atau berdiri, berlari, menaiki dan menurun tangga, serta melompat.

4. Cara berjalannya aneh atau tidak normal

Jika Anda perhatikan cara berjalan si kecil mungkin masih belum benar. Seiring waktu, ia akan menyesuaikan diri dan dapat berjalan dengan benar.

Namun anak dengan distrofi akan berjalan dengan gaya yang aneh, yaitu sering berjinjit atau bergoyang-goyang tidak stabil. Selain cara berjalannya yang aneh, anak dengan distrofi otot cenderung memiliki betis yang besar.

5. Gejala lainnya

Jika sudah memasuki tahap yang lebih parah, beberapa anak biasanya mengalami gejala lainnya, seperti:

  • Tulang belakang yang melengkung ke samping (skoliosis)
  • Kelopak mata terlihat sayu
  • Sulit untuk bernapas atau menelan
  • Penglihatan bermasalah
  • Otot-otot wajah jadi lemah sehingga sulit menunjukkan ekspresi wajah dan berbicara dengan benar
  • Memiliki masalah pada jantung

Kapan harus dibawa ke dokter?

tekanan darah rendah pada anak

Penyakit distrofi memengaruhi perkembangan anak untuk bergerak. Jadi untuk mengetahuinya, orangtua perlu memperhatikan dengan cermat bagaimana keseharian anak dalam bermain, bergerak, dan berbicara. Jika si kecil terlihat bermasalah atau kesulitan dalam melakukan berbagai hal tersebut, sebaiknya segera ke dokter.

Anda perlu tahu adanya anggota keluarga lainnya yang memiliki penyakit distrofi otot. Pasalnya, kemungkinan akan jadi lebih besar jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit tersebut. Anak mungkin harus menjalani cek kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Jangan abaikan jika si kecil sering kali jatuh atau mengeluh tidak nyaman pada bagian tubuh tertentu. Semakin cepat mendapat perawatan dokter, mencegah anak mendapatkan komplikasi penyakit yang lebih parah.

Sumber: hellosehat

About A Halia