“Barang siapa membaca: ‘Subhanallahi Wabihamdihi’ (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan.” (HR. Muslim No.4857)
Akan tetapi perlu diperhatikan, jangan dengan ada hadits ini, kita jadi meremehkan dosa, berpikir nanti gampang akan dihapus sebentar dengan bacaan ini.
Al-Munawi rahimahullah berkata,“Orang yang mengandalkan terus dzikir ini akan tetapi ia terus bermaksiat sekehendak syahwatnya, melanggar agama Allah dan kehormatannya, Janganlah ia menyangka akan disamakan dengan orang yang dibersihkan dan disucikan, jangan menyangka ucapannya akan mendapat pahala dengan lisannya, padahal tidak ada ketakwaan (rasa takut) dan amal shalih pada dirinya.” (Faidhul Qadir 6/190)
CATATAN:
1. Dosa yang dihapus adalah dosa atau kesalahan pada hak Allah saja, jika berkaitan dengan hak anak Adam, maka harus diselsaikan dengan yang bersangkutan, meminta maaf atau mengembalikan haknya berupa barang atau hutang.
2. Dosa yg dihapus adalah dosa-dosa kecil, adapun dosa besar yang ia lakukan terus menerus maka ia harus bertaubat secara khusus dengan taubat nasuha dan syarat-syarat taubat nasuha.
3. Jika merasa melakukan dosa yang besar, maka ia bisa melakukan shalat taubat dua rakaat.
4. Ada dzikir setelah shalat yang juga menghapus dosa sebanyak buih di lautan, akan tetapi caranya setelah selesai shalat saja.
Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa mengucapkan tasbih (mengucap ‘subhanallah’) di setiap akhir shalat sebanyak 33 kali, mengucapkan hamdalah (mengucap ‘alhamdulillah’) sebanyak 33 kali, bertakbir (mengucap ‘Allahu Akbar’) sebanyak 33 kali lalu sebagai penyempurna (bilangan) seratus ia mengucapkan:
Sumber: https://news.berdakwah.net/2017/03/khawatir-akan-dosa-walaupun-hanya-sedikit.html?m=1