Breaking News
Andit (Foto : Koleksi Pribadi)

Andit: Latihan di Gyongyos Mengasyikkan

Andit (Foto : Koleksi Pribadi)

Gyongyos, 7 September 2019 – ATLET selam nomor kolam POSSI DKI Jakarta yang berlatih di Gyongyos, Hungaria istirahat latihan pada sore hari, mereka latihan hanya sekali saja pada pagi, Sabtu 7 September 2019. Pelatih Anras Versse yang mempersiapkan mereka untuk berlaga di Pra PON XX/2020 Papua sengaja mengistirahatkan mereka setelah digeber pagi sore sejak Senin.

“Biar ada waktu istirahat buat otot atlet. Saya kepingin mengajak mereka jalan-jalan di sekitar kawasan ini, atau daerah berjarak sekitar 50 kilometer dari Gyongyos jika mereka tidak lelah,” ujar Anras kepada ofisial POSSI DKI Jakarta.

Gyongyos adalah sebuah kota kecil yang terletak di sekktar 80 kilometer arah selatan Budapest, ibu kota Hungaria. Kota berpenduduk sekitar 500 ribu itu sengaja dipilih oleh POSSI DKI Jakarta selain berhawa sejuk karena terletak di lembah yang dikitari perkebunan anggur dan bunga matahari, juga lantaran Gyongyos menawarkan kolam renang yang cocok dengan atlet.

“Pelatih asal Gyongyos, Anras, adalah bekas juara dunia. Sejumlah juara dunia selam nomor kolam berasal dari kota ini,” ujar Wibowo Sanjaya, Wakil Ketua Umum Bidan Binpres POSSI DKI Jakarta.

Dia menambahkan, “Salah satunya adalah Alex. Dia juara dunia tiga kali, bahkan pernah berlatih bersama dengan mantan atlet DKI Jakarta, Danandra, di kolam Gyongyos pada 2016.”

Andit Panigoro (berdiri kaos biru). (Foto: Dok pribadi)

 

Sementara itu, Andit Panigoro, salah seorang atlet yang akan diturunkan di nomor 50 meter dan 100 meter bifins sprint pda Pra PON mendatang, menegaskan, dia sangat senang bisa berlatih di Gyongyos meskipun jadwal latihannya padat dan keras, namun materi latihannya sangat menyenangkan.

“Saya banyak mendapatkan ilmu dari coach Anras,” kata Andit yang tak pernah meninggalkan salat lima waktu dan baca Quran selama berada di Hungaria.

Andit yang memiliki tinggi 186 centimeter ini menuturkan, di antara manfaat yang diperoleh dari pelatih adalah dia bisa mendapatkan ilmu baru yang tak pernah diperoleh ketika berlatih di Jakarta. “Misalnya teknik mengayuh atau gerakan kaki. Anras sangat teliti memperhatikannya, dia tak segan memperbaiki ketika gerakan yang saya lakukan salah.”

Dengan mimic serius Andit yang kini menjadi mahasiswa UNJ itu mengatakan, “Latihan di sini memang keras dan terasa melelahkan, tapi semua itu sebanding dengan asupan gizi yang saya dapat di Hungaria. Saya cocok dengan makanan di sini kendati tak makan nasi. Saya tetap semangat demi kejayaaan POSSI DKI Jakarta.” *(choi)*

About Redaksi Thayyibah

Redaktur