Breaking News

Cadar itu Sunnah, Jangan sampai Mengabaikan yang Wajib

perempuan-bercadar-ilustrasi-_160917050706-193

thayyibah.com :: Cadar merupakan sunnah yang mulia, namun jangan sampai karena perkara Sunnah ini mengabaikan yang Wajib Jangan sampai hanya karena belum dibolehkan pakai cadar (padahal sudah dibolehkan berjilbab syar’i).

Lalu,Memutuskan hubungan dengan orangtua dan keluarga, minta cerai dari Suami yang baik dan bertanggung jawab. Menjadi tak berakhlaq dan memutuskan silaturahmi. Meninggalkan yang Wajib demi melakukan yang Sunnah, bahkan melakukan yang Haram demi perkara yang Sunnah

Tak sedikit pula karena cadar dan khilafiyah ijtihadiyah lainnya. Menjauhi teman dan saudara yang bukan satu pengajian. Lalu bermusuhan, saling cela, saling ghibah, ngekor kepada gurunya yang sibuk tahdzir sana tahdzir sini.

Akhirnya menyendiri mengisolasi dari keluarga dan masyarakat, karena menganggap yang benar adalah dirinya, kelompoknya dan pendapatnya, yang lainnya sesat, bukan ahlussunah dan tempatnya di neraka.

Subhanallah

Jangan lupa Saudariku, bahwa kebenaran mutlak hanya nanti dipengadilan Rabbunaa
Ingatlah tak ada satupun diantara kita yang hidup sekarang ini mendapat jaminan diatas kebenaran dan surga.

Lalu mengapa kita mengekor bahkan sampai ikut mencela dan mentahdzir hanya karena perkara khilafiyah semata, mari selamatkan hati dan diri kita. Lihatlah betapa banyak diantara kita dizaman ini menjadi angkuh, kaku, keras lagi kasar, Ghuluw dan melampaui batas yang jelas itu dilarang, haram dalam agama kita.

Mari kita sudahi kebodohan ini, jangan mau didoktrin. Kembalilah kepada aturan Allah dan RasulNya, pada Al Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman salaful ummah agama kita adalah rahmatan lil ‘alamin.

Saudariku, seandainya cadar itu wajib, tentulah istri para sahabat atau para shahabiyah semuanya bercadar. Kenyataannya mereka tidak semuanya bercadar.

Maka mari, yang tak bercadar jangan mencela yang bercadar. Yang bercadar jangan menghina dan merasa lebih baik dari yang tak bercadar.

Tak ada diantara kita yang tau amal siapa yang diterima Rabb kita dan siapa yang lebih mulia disisiNya. Wallahul muwaafiq.

Sumber: berdakwah

About A Halia