Ada beragam penyakit kulit pada bayi yang umum terjadi. Orang tua perlu mengenali kondisi tersebut, karena  kulit bayi masih sangat sensitif dan rentan untuk mengalami gangguan.

Meski mampu melindungi tubuh, namun lapisan epidermis kulit bayi usia dibawah satu tahun masih belum mampu berfungsi secara efektif. Sehingga kulit bayi lebih rentan untuk mengalami gangguan kulit, yang dapat ditandai dengan kulit yang kemerahan, mengelupas, atau bintik merah atau ruam serta penyakit kulit pada bayi lainnya.

Macam-macam Penyakit Kulit pada Bayi

Berikut ini beberapa penyakit kulit pada bayi yang sering terjadi:

  • Biang keringat
    Salah satu penyakit kulit pada bayi yang sering terjadi adalah biang keringat. Biang keringat ditandai dengan munculnya benjolan kecil berwarna merah yang umum dijumpai pada wajah, leher dan punggung. Biang keringat terjadi karena kulit bayi belum bisa mengatur suhu dengan baik. Jadi, hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat, udara yang lembap dan cuaca panas karena dapat memicu timbulnya biang keringat pada kulit bayi.
  • Cacar air
    Cacar air muncul berupa ruam dan bintil-bintil merah berisi cairan pada kulit di sekujur tubuh. Bintil-bintil merah ini dapat pecah, kemudian mengering, dan meninggalkan kerak. Cacar air dapat menyebabkan rasa gatal dan menimbulkan lecet yang berbekas di kulit jika digaruk. Untuk mengurangi risiko penularan disarankan untuk memberikan imunisasi cacar air pada Si Kecil.
  • Intertrigo
    Intertrigo ditandai dengan ruam merah yang umumnya ditemui pada lipatan kulit bayi di bagian leher. Bayi yang gemuk dan berusia kurang dari enam bulan berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit kulit ini. Intertrigo disebabkan oleh kulit leher yang terlalu lembap. Air liur yang menetes di leher terperangkap di lipatan kulit bisa menjadi penyebab ruam intertrigo muncul.
  • Eksim
    Sejak usia 3-4 bulan, bayi sudah dapat mengalami gejala eksim. Eksim bisa muncul di area tubuh mana pun, namun lebih sering dijumpai pada kulit wajah dan lipatan kulit. Gangguan kulit ini ditandai dengan kulit yang terasa kasar disertai dengan munculnya rasa gatal. Beberapa pemicu timbulnya keluhan eksim pada bayi, termasuk cuaca panas, cuaca dingin, deterjen, wewangian, serta material pakaian yang digunakan.
  • Kutil
    Kutil bisa terjadi pada bayi dan anak-anak karena terkena infeksi virus atau tertular orang dewasa. Penyakit kulit pada bayi ini umumnya ditemukan pada jari dan tangan. Umumnya kutil tidak terasa sakit, namun bisa menyebar dengan mudah melalui kontak langsung dengan penderita atau benda yang terpapar virus. Untuk mencegah penyebaran, tutupi kutil dengan perban longgar. Beri tahu anak untuk jangan menggigit kuku atau mengorek kutil.
  • Dermatitis kontak
    Disebut demikian karena penyakit kulit pada bayi ini timbul saat kulit bayi bersentuhan dengan berbagai pemicu. Misalnya, bahan pakaian, karpet, sabun, bahkan rumput atau tanaman di sekitar rumah. Dermatitis kontak dapat terlihat dengan adanya ruam pada bagian tubuh yang bersentuhan dengan penyebab. Untuk mencegahnya, hindari bayi dari kontak dengan penyebab. Apabila ruam tampak kering, Anda dapat mengoleskan losion pelembap sesuai anjuran dokter.

Orang tua disarankan untuk mencari tahu faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab dari penyakit kulit pada bayi. Dengan mengetahui faktor pemicu,  penyakit kulit pada bayi bisa dicegah semaksimal mungkin. Jika bayi tampak mengalami gejala penyakit kulit yang mengganggu, sebaiknya segera konsultasi ke dokter kulit atau dokter anak untuk penanganan yang tepat.