Breaking News
Sukamawati mencium tangan KH. Maruf Amin sebelum press confererence. Ketua MUI itu meminta para pelapor Sukmawati mencabut Laporan Polisi mereka. (foto : jpnn)

Surat dari Kuningan untuk Ketua MUI

Oleh :  Ustadz Solihin Akhyar, M.M.Pd, dari Kuningan, Jawa Barat

Kepada Buya KH. Ma’ruf Amin

Saya (dan saya yakin mayoritas Ummat Islam juga sama) sangat kecewa melihat Buya duduk berdampingan dengan Sukmawati. Apalagi melihat Buya bersalaman dengannya dan Buya membiarkan dia mencium tangan Buya.

Hati saya (dan saya yakin mayoritas Kaum Muslimin juga) bertanya-tanya, apakah dia itu mahram bagi Buya?
Dan kami lebih kecewa lagi dengan imbauan Buya agar kami membatalkan tuntutan untuk mengadili dia.

Kami teringat ketika Sukmawati mempolisikan HRS. Apakah Buya berusaha membujuk Sukmawati dan ganknya agar membatalkan tuntutan terhadap HRS? Tidak, kan? Sehingga HRS harus memberikan keterangan sejelas-jelasnya di Polda Jabar.

Dan setelah itu terjadi penganiyaan terhadap para pendukung HRS yang dilakukan oleh pasukan GMBI. Apakah Buya memberikan pembelaan terhadap saudara-saudara yang dianiaya itu?

Buya,
Pasti Buya tahu HRS difitnah secara keji. Dikriminalisasi. Sampai saat ini! Apakah Buya sudah memberikan pembelaan?

Ini baru sebagian, Buya. Belum lagi saudara-saudara kita yang lain. Ustadz Alfian Tanjung, Jonru Ginting,  Buni Yani dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Apakah Buya memberikan pembelaan terhadap mereka?

Tolong, Buya.  Jangan kau cabik-cabik hati kami. Sungguh, kami sangat membutuhkan WAROTSATUL-ANBIYA yang betul-betul menjadi panutan kami.

Sukamawati mencium tangan KH. Maruf Amin sebelum press confererence. Ketua MUI itu meminta para pelapor Sukmawati mencabut Laporan Polisi mereka. (foto : jpnn)

 

About Redaksi Thayyibah

Redaktur