Breaking News

SIAPA ITU SYEIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB?

buku

thayyibah.com :: Beliau adalah seorang yang cerdas, hafal Al-Qur’an sebelum usia 10 tahun. Belajar Fiqih Hambali pada ayahnya. Syaikh Muhammad juga belajar dari beberapa guru di berbagai daerah, sampai ke Madinah. Setelah memahami ilmu tauhid dari Al-Qur’an dan Sunnah, beliau melihat di kotanya Najd banyak terjadi kesyirikan, khurafat, dan bid’ah yang merajalela.

Beliau menyaksikan para wanita yang belum menikah pergi ke pohon-pohon kurma yang dikeramatkan dan bertawassul (meminta) kepada pohon kurma itu agar mereka diberikan jodohnya pada tahun ini. Di Hijaz beliau melihat orang-orang mengkeramatkan kuburan para sahabat dan ahlul bait, dan di kota suci Madinah yang dulu merupakan pusatnya tauhid, beliau menyaksikan bagaiman manusia beristigosah dan berdoa kepada kepada Rasulullah, yang mana hal itu menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah.

Menyaksikan semua kemungkaran itu, beliau bangkit dan segera memulai dawah beliau dengan memurnikan keta’atan kepada Allah, memurnikan tauhid masyarakat Arab yang tercampur dengan Syirik, khurafat, dan bid’ah. Beliau seakan-akan membawa agama baru bagi masyarakat Arab pada waktu yang tengah tenggelam dengan kesyirikan, bid’ah dan khurafat.

Mulailah terjadi perlawanan dari kelompok-kelompok sesat yang merasa dirugikan dengan adanya dakwah Syaikh ini, kemudian mereka mencoba mengadakan perlawanan baik fisik maupun pikiran. Fitnah dan tuduhan keji mulai di arahkan kepada beliau, dengan menyebut semua yang menyelesihi adat dan kebiasaan mereka disebut “Wahabi” segala sesuatu yang konotasi jelek disebut “Wahabi”.

Namun beliau tetap berdakwah kepada Allah, memperingatkan manusia dari bahaya yang mereka lakukan, berusaha mengumpulkan kalimat mereka diatas kebenaran, dan dalam satu kepemimpinan yang ditegakkan pada mereka perintah Allah, dan mereka berjihad dijalan Allah, maka beliau bersungguh-sungguh dalam melaksanakan hal ini, berdakwah kepada Allah, berhubungan dengan para pemimpin, menulis kitab tentang tauhid untuk meng-Esakan Allah, dan melaksanakan syariat, serta meninggalkan kesyirikan. (almanhaj.or.id)
Barakallahu fiik ?
Oleh: Ustadz Karim Abu Zaid
IslamQtv

 

About A Halia