(Foto : Doni Riw)

Mengapa Menuliskan Nama Ibu

Oleh: Doni Riw

(Foto : Doni Riw)

Pernah diminta menuliskan nama Ibu saat membuka rekening baru? Atau saat mendaftarkan provider internet? Serta pendaftaran langganan sejenis.

Nama kita boleh jadi ada kembarannya. Misalnya nama Joko Wiwoho. Boleh jadi dipakai lebih dari satu orang. Maka nama Ibulah yang akan membedakannya. Jika nama ibu juga sama, maka tempat tanggal lahir akan menjadi pembeda. Demikian seterusnya.

Pertanyaan berikutnya adalah; Mengapa nama Ibu? Bukan nama ayah? Apakah penghormatan kepada ibu? Bukan! Bukan itu.

Penulisan nama ibu di belakan nama seseorang sejatinya adalah budaya Barat. Berbeda dengan tradisi Islam. Di dalam Islam, nama Bapaklah yang tersemat di belakang nama seseorang. Misalnya; Ali bin Abu Thalib.

Namun demikian, di dalam Islam pun ada kondisi tertentu yang mencantumkan nama Ibu. Dalam kondisi apa hal itu dilakukan? Yaitu pada saat seorang anak terlahir dari hubungan zina.

Nasab di dalam Islam bersandar kepada Bapak. Yaitu ketika seorang anak terlahir dari hubungan pernikahan. Sementara jika anak itu terlahir dari hasil zina, maka nasab tidak bersandar kepada Bapak, melainkan kepada Ibu.

Di dalam peradaban Barat, seorang wanita lazim tidur dengan banyak lelaki. Maka ketika hamil dan beranak, tak jelas siapa Bapaknya.

Di dalam peradaban Islam, menuliskan nama Bapak sangat mudah karena Daulah menjaga nasab dengan menjaga tatanan sosial sesuai Syari’at Islam. Hubungan lelaki perempuan tidak bebas seperti peradaban Barat. Perzinahan direduksi pada angka mendekati nol. Pernikahan dijaga dengan serius.

Sementara dalam peradaban Barat, menuliskan nama Bapak adalah persoalan yang tak sederhana. Bahkan lelaki yang dinikahi Ibu pun sering kali bukan Bapak dari si Anak. Ini terkonfirmasi dalam acara TV amerika berjudul “You are not The Father” yang dipopulerkan Maury Povich Show.

Negeri berpenduduk muslim hari ini tidak lagi menerapkan peradaban Islam. Mereka dicocok hidungnya untuk membebek peradaban Barat. Termasuk soal penulisan nama ibu di dalam berbagai pendaftaran. Seolah muslimin tak tau siapa Bapaknya.

(Judul telah diedit oleh redaksi, aslinya : Mengapa Kita Selalu Diminta Menuliskan Nama Ibu Dalam Suatu Pendaftaran)

About Redaksi Thayyibah

Redaktur