Breaking News

Kembaran Gaib Kita Bernama Qorin, Dia bukan teman Sejati

bayangan 1

thayyibah.com :: Mungkin dalam satu peristiwa tertentu kita secara tidak sengaja melihat seorang teman jalan-jalan di suatu Mall, dari kejauhan dan tidak bisa bertegur sapa, tetapi ketika dikonfirmasi pada hari berikutnya dia membantah dan mengatakan tengah di luar kota.

Atau saat tertentu saat sendirian berjalan dengan tengah malam, ada yang mengikuti tetapi kita rasakan itu hanya perasaan saja. Namun meurut beberapa pendapat itu bukan perasaan kita semata, tetapi memang nyata, karena ada saudara dari alam gaib kita yang selalu mendampingi.

Sebab, setiap kita memiliki kembaran di alam gaib, bahkan memiliki sifat, kesukaan, dan prilaku yang sama. Bahkan kemanapun pergi dia selalu berada sangat dekat dan terus mendampingi.

Makanya tidak heran, ketika dalam beberapa kesempatan, di tengah keramaian, dalam beberapa kasus tiba-tiba melihat seorang teman kita yang sudah lama tak dijumpai.

Namun saat diajak berkomunikasi, ditanya, dia tidak begitu tahu latar belakangnya sendiri. Biasanya, setelah berbicara dengan sang teman, tiba-tiba saja merinding.

Sebenarnya siapakah kembaran kita itu, apakah dia manusia juga atau sebangsa jin, setan, atau iblis?

Disebutkan dalam Al-Quran maupun Hadist bahwa kembaran gaib kita itu sebangsa Jin yang diciptakan dari unsur api dan cahaya.

Dialah Jin Qorin. Meski dia dianggap kembaran gaib tetapi dia adalah bangsa jin, yang sebenarnya kerap menggoda kita untuk menyeleweng, karena tidak semua jin qorin pendamping itu Islam adapula yang kafir dan kebanyakan begitu.

Sehingga dia sangat halus, tidak nampak, seperti hembusan angin, tetapi kita merasakannnya bahwa dia berada sangat dekat.

Berikut ulasannya:

KH Imam Barizi dari Forpess Sumsel dalam beberapa kesempatan ketika bertemu dengan Sripoku.com diakhir tahun 2014 lalu, juga mengatakan, setiap orang memiliki jin pendamping, bahkan dia bisa berkomunikasi dengan bangsa Jin.

Jin Qorin, tersebut jelas di dalam Alquran:

“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Allah yang maha pemurah (Al Quran), kami adakan baginya setan, maka setan itulah menjadi teman (al Qarin) yang menyertainya” (QS az-Zukhruf: 36).

Sementara dijelas pula dalam Hadist:

Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab:

“Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karen itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim).

Jin Qorin sangat kuat, dan disebut-sebut memang bertugas menggoda manusia. Bahkan, dalam satu riwayat, sahabat Nabi Umar Bin Khatab pun tidak bisa meng-Islamkan Jin Qorin yang menjadi kembaran atau pendampingnya.

Tentang tugasnya, seperti diposting Mufida di w-afif-mufida-fk12.web.unair.ac.id, yang mengutip pendapat dari (Fatawa Islam, tanya jawab, no. 149459), Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajid menjelaskan.

“Berdasarkan perenungan terhadap berbagai dalil dari Alquran dan sunah dapat disimpulkan bahwa tidak ada tugas bagi jin qorin selain menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan was-was. Godaan jin qorin ini akan semakin melemah, sebanding dengan kekuatan iman pada disisi seseorang.”

Apakah Qorin juga menyertai manusia setelah
dia meninggal?

Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan, “Apakah qorin ini akan terus menyertai manusia, sampai menemaninya di kuburan? jawabnya, Tidak. Zahir hadis –Allahu a’lam– menunjukkan bahwa dengan berakhirnya usia manusia, maka jin ini akan meninggalkannya .

Karena tugas yang dia emban telah berakhir. Ketika manusia mati maka akan terputus semua amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya. (HR. Muslim). (Majmu’ Fatawa, 17:427).

Dari hal tersebut di atas jelaslah bahwa, kembaran yang selalu mendampingi selama ini tidak lebih dari Jin Qorin, bukan saudara kita yang hidup di alam gaib, karena pada dasarnya manusia diciptakan dengan turun ke bumi, jika pun ada saudara adalah saudara sesama manusia.

Dia jauh dari kata menakutkan, karena berwujud diri orang yang didampinginya, namun bisikannya, bukan kebenaran, tapi kemungkaran.

Sumber : sripoku.com

About A Halia