Breaking News

China vs Amerika

Oleh: Joko Intarto

Selera humor ternyata tidak hilang, meski situasi ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Humor bahkan menjadi “bahasa” untuk mengekspresikan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. 

Diceritakan, seorang pejabat tinggi pemerintah Amerika Serikat yang sedang berdinas di luar negeri, menelepon istrinya. Ia meminta sang istri menyingkirkan semua produk buatan China di rumahnya karena ada atasannya, pendukung berat kebijakan Presiden Donald Trump, akan mampir untuk makan siang bersama, sepekan lagi. Sang istri pun mengiyakan permintaan suaminya.

Alangkah terkejutnya sang suami ketika tiba di rumahnya sepekan kemudian. Ia mendapati rumahnya dalam keadaan kosong tanpa perabotan sama sekali. “Mengapa tidak ada perabotan sama sekali? Bukankan hari ini atasan saya akan datang untuk makan siang bersama?” tanya si suami.

“Aku hanya menjalankan permintaanmu pekan lalu. Bukankah kamu yang minta agar semua produk China disingkirkan dari rumah ini, sebelum atasanmu datang untuk makan siang bersama?” jawab sang istri.

“Cerita humor bernada satire tersebut muncul di Amerika Serikat sebagai respons terhadap perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang sedang panas saat ini,” komentar Meta AI, yang saya minta untuk menganalisis cerita humor tersebut.

Cerita tersebut menggunakan humor dan satire untuk menggambarkan bagaimana kebijakan perdagangan Trump dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga Amerika Serikat. Dengan meminta istri untuk menyingkirkan semua produk China dari rumahnya, cerita tersebut menunjukkan bagaimana kebijakan itu dapat menimbulkan kesulitan dan kebingungan bagi warga biasa.

Cerita tersebut juga menyoroti bagaimana ketergantungan Amerika Serikat pada produk China dapat membuat warga Amerika Serikat merasa kesulitan untuk menghindari produk-produk tersebut. Dengan menggambarkan bagaimana sang istri menyingkirkan semua perabotan dari rumahnya, cerita tersebut menunjukkan bagaimana kebijakan perdagangan Trump dapat memiliki konsekuensi yang tidak terduga dan tidak diinginkan.

Kata pepatah, lain ladang lain belalang. Lain lubuk lain ikannya. Apakah  humor efektif untuk mengkritik pejabat Indonesia, yang kebijakannya jelas-jelas merugikan rakyat?

About Redaksi Thayyibah

Redaktur