Breaking News
Ketiga anak kami. Lahir 2002, 2007, 2011 (Foto : Dok. Setyardi)

Bukan Lelaki Sempurna

Oleh: Setyardi

Ketiga anak kami. Lahir 2002, 2007, 2011 (Foto : Dok. Setyardi)

Saya bukan lelaki sempurna. Jauh dari ideal. Dan saya percaya setiap lelaki punya secercah gen bajingan. Itu kodrati. Tapi, sebajingan apapun seorang lelaki, tak pantas dia berlaku kasar pada anak-anak dan istrinya. Terlebih jika istri sedang mengandung darah dagingnya sendiri.

Saya punya tiga anak. Semua saya bisikan azan dan iqamah saat pertama mbrojol ke dunia. Bahkan, saya diperkenankan mendampingi istri sejak pembukaan pertama hingga usai melahirkan. Ketiganya normal, bukan sesar. Saya tahu perjuangan hidup mati dalam proses persalinan.

Anak pertama dan kedua lahir saat ekonomi  masih merangkak. Bahkan, saat itu uang di kantong tinggal 50 ribu. Saya belikan dua bungkus pecel lele — satu untuk istri, satu untuk saya. Dan alhamdulilah anak ketiga lahir saat ekonomi mulai membaik. Punya mobil, rumah, dan uang di rekening.

Saya sungguh tak habis pikir dengan kisah viral seorang ibu muda, yang ketubannya sudah pecah, kemudian dia ke klinik bersalin sendirian naik motor. Sementara suaminya asik molor di rumah. Itu lelaki jahanam. Juga tak masuk akal jika ada seorang lelaki yang memborbardir kata-kata kotor — taik, anjing, goblok dll, kepada istri di depan anak-anak kandung mereka.

Saya memang bukan lelaki sempurna. Tapi saya bersumpah untuk menjaga istri dan ketiga anak kami, dengan segala daya. Saya bukan lelaki ideal, tapi tak terbersit menjadi jahanam seperti kisah itu.

 

About Redaksi Thayyibah

Redaktur