Breaking News
(Foto : Marketing)

Gelar Kawe

Oleh: Joko Intarto

(Foto : Marketing)

Ada pejabat mendapat penghargaan. Tapi netizen ramai-ramai berkomentar nyinyir. Mengapa?

Dulu, saya kenal seorang tokoh publik. Ia punya sebuah perusahaan event organizer dan lembaga yang rajin mencari orang-orang penting seperti pengusaha, artis dan pejabat yang gila hormat.

Lembaga dan event organizer itu bersimbiosis mutualisme. Lembaga bertugas mencari orang-orang yang bersedia diberi penghargaan. Event organizer itu yang menyelenggarakan acaranya.

Gratis? Tidak. Penghargaannya memang gratis. Upacara pemberian hadiahnya yang bayar. Istilahnya: Jual meja. Karena itu, lembaga tersebut mencari orang yang bersedia diberi penghargaan.

Setiap meja ada nilainya. Posisi meja tertentu lain harganya. Meja yang dihadiri pejabat khusus, lain lagi tarifnya.

Begitulah bidang usaha kenalan saya itu. Walau tidak sesuai akal sehat, ada juga penggemarnya. Asal mau bayar.

Saya pernah mendapat tugas menerima penghargaan. Mewakili kantor. Tapi rasanya memang tidak bangga. Bayangkan: Ada 180-an orang yang diundang. Semua mendapat piagam penghargaan. Dengan beragam kategori.

Salahkah si pemberi penghargaan? Tidak juga. Namanya penghargaan, terserah kepada pemberinya. Kriterianya juga bisa dibuat suka-suka.

Tapi kalau semua yang hadir mendapat penghargaan, rasanya seperti datang ke pesta kawinan. Semua tamu undangan mendapat gift: Kipas lipat dari kertas dan sejenisnya.

Di situlah bedanya award dan gift. Award itu diberikan karena achievement. Meraih prestasi tertentu. Yang terukur. Kriteria dan nilainya ditentukan satu komite yang kredibel.

Sementara gift itu hadiah. Sebagai tanda terima kasih dan kenang-kenangan. Kadang-kadang isinya barang-barang pemberian sponsor. Disatukan dalam goody bag.

Ngomong-ngomong soal goody bag, saya ingat satu peristiwa heboh di Bali, 8 tahun yang lalu. Gara-gara salah satu produk sponsor yang dijadikan hadiah adalah kondom.

Yang salah tentu bukan pabrik kondom. Melainkan waktu dan cara menyerahkannya: Dalam acara resmi yang dihadiri para wartawan media massa.

Tidak pakai lama. Beberapa menit setelah menerima hadiah, berita kondom itu menyebar luas. Isunya mengalahkan isi pertemuannya.

Award dan gift itu sebelas-dua belas. Saking miripnya, keduanya hanya bisa dirasakan. Tetapi sulit dibedakan. Kecuali: Gelar honoris causa.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur