Breaking News
(Foto : Doni Riw)

 Kisah Pilu Melucu di Balik Sabu

Oleh: Doni Riw

(Foto : Doni Riw)

Orang cerdas adalah dia yang memiliki visi jauh ke depan. Orang bodoh adalah dia yang tak punya visi, hanya hidup untuk hari ini. Orang cerdas menjadikan hari ini sebagai persiapan untuk menyongsong masa depan. Orang bodoh menjadikan hari ini untuk kesenangan sesaat. Orang cerdas mempersiapkan diri untuk kehidupan hari tua. Orang beyond cerdas mempersiapkan diri hingga kehidupan setelah kematian.

Orang beyond cerdas, karena dia sadar bahwa inderanya tak mampu menjangkau kehidupan setelah kematian, maka dia mencari informasi dari sumber yang terpercaya, pasti benar.

Sampai dia menemukan Al Quran. Sebuah Kitab yang tak ada satu manusiapun yang bisa membuat tandingannya. Sebagai bukti bahwa Kitab itu benar-benar berasal dari Allah Ta’ala.

Dari Al Quran, orang beyond cerdas belajar tentang akhirat, serta cara mempersiapkan diri untuk menyambutnya, yaitu dengan hidup patuh pada syari’at. Saat dia berusaha patuh pada syari’at, setan dalam ujud jin dan manusia senantiasa mengganggu, mengolok-olok, serta menjadikannya bahan tertawaan.

Si pengolok itu berdiri di atas panggung. Jarinya menunjuk si pejuang syari’at. Mulutnya berkata; “Kalian mabuk agama”. Sembari dia sendiri mabuk sabu.

Dengan mengolok-olok agama, dia merasa menjadi manusia paling cerdas sedunia. Padahal orang yang diolok-olok adalah orang-orang beyond cerdas yang sedang mempersiapka visi besar kehidupannya, dunia akhirat.

Sungguh pilu. Sejatinya si pengolok tidak sedang merendahkan orang yang diolok. Dia tidak lain hanya merendahkan diri dengan lawakan tak bermutu, kemudian menghibur diri di balik sabu.

Semoga kejadian ini membuatnya sadar, kemudian mengubah arah hidupnya menuju jalan yang benar.

 

About Redaksi Thayyibah

Redaktur