(Foto : Kompasiana)

Melang-Melang

Oleh: Joko Intarto

(Foto : Kompasiana)

Akhirnya saya putuskan berangkat ke Jakarta. Setelah 46 hari menemani ibu saya yang sakit dengan berbagai dramanya.

Sudah seminggu ini kondisi ibu saya stabil: Sehat secara klinis. Tapi kondisi psikisnya masih belum stabil. Gangguan sulit tidurnya masih sering terjadi.

Meski demikian sudah jauh berkurang. Sepulang dari perawatan di ruang isolasi RS Permata Bunda, ibu saya tidak bisa tidur. Berhari-hari.

Obat dari dokter seperti tidak mempan. Ketika dosis ditambah pun, ibu saya hanya bisa tidur dua jam. Dua kali dalam sebulan terakhir ibu saya harus kembali dirawat di rumah sakit. Yang terakhir masuk ICU.

Selama 46 hari, baru hari ini ibu saya bisa tidur nyenyak. Tidurnya sangat lelap sejak selesai dimandikan pukul 06:00 hingga menjelang magrib. Sesekali dia bangun. Minta disuapi makan, minum jus buah dan susu. Setelah itu tidur lagi.

Menjelang Magrib tadi saya pamitan untuk pulang ke Jakarta. Ternyata dia mengizinkan. Sebelumnya, ibu selalu keberatan. Setiap kali pamit, kondisinya langsung ngedrop.

Dua kali pamit. Dua kali ngedrop. Dua kali masuk rumah sakit.

“Kapan balik Purwodadi lagi?” tanyanya.

“Seminggu lagi,” jawab saya.

Wajah ibu saya mendadak murung. Tapi sesaat kemudian kembali normal.

“Kalau ada apa-apa pada saya, tolong ikhlaskan,” katanya kemudian.

“Izin seminggu saja,” kata saya.

“Cium ibu dulu,” katanya.

Saya ciumi pipinya. Keningnya. Lama sekali.

Diantar keponakan menuju Stasiun Ngrombo, perasaan saya selalu ‘melang-melang’. Ada rasa khawatir kalau-kalau kondisinya ngedrop lagi.

Sehat-sehat ya Bu Riswati. Insya Allah saya datang lagi. Minggu depan.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur