Breaking News
(Foto : Dok. Satria Hadi Lubis)

Menjadi Abdi Negara tanpa Kompetensi

Oleh: Satria Hadi Lubis

(Foto : Dok. Satria Hadi Lubis)

Pengangkatan Abdee Slank alias Abdi Negara Nurdin menjadi komisaris independen PT. Telkom (persero) meruntuhkan prinsip lama bahwa bekerja itu harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.

Teori-teori tentang pentingnya kompetensi dalam bekerja yang terdapat pada buku-buku manajemen bisnis modern menjadi usang dengan masuknya seorang musikus untuk menjadi pengawas (komisaris) sebuah perusahan negara seprestius PT. Telkom.

Bisa jadi besok-besok, anak-anak kita menjadi malas belajar karena mendapatkan contoh bahwa siapa saja bisa menjadi apa saja tanpa perlu memiliki ilmu yang mumpuni. Petuah para guru dan dosen agar muridnya belajar serius, sehingga kelak mempunyai kompetensi yang tinggi menjadi hambar. Sebab yang penting itu pandai merapat dan menunduk-nunduk kepada yang punya tahta. Masa bodo dengan bisikan hati nurani. Cueklah dengan logika sehat dan perjuangan membangun idealisme.

Sekarang saja anak-anak muda kita sudah apatis, pesimis, dan pragmatis terhadap masa depannya. Jangan tanya tentang idealisme mereka untuk membangun bangsa. Tahu tentang berita-berita terkini saja tidak. Mereka asyik dengan dirinya sendiri, kurang peduli dengan orang lain dan nasib bangsa.

Tak ada yang namanya etika dan etiket dalam kamus mereka. Yang penting cepat kaya dengan cara hedon, kecuali tentu anak-anak muda yang tumbuh dalam iman dan Islam.

Sekali lagi, kasus seorang musikus mantan pecandu narkoba menjadi komisaris sebuah perusahaan negara menguatkan kembali premis bahwa di Indonesia orang bisa mendapatkan jabatan tinggi asal pandai menanggalkan idealismenya.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur