Breaking News
(Foto : Davy Byanca)

Sebuah Catatan

Oleh: Davy Byanca

(Foto : Davy Byanca)

Seorang mantan pengacara yang saat ini beralih profesi menjadi seorang visoner, ahli di bidang kepemimpinan dan penemuan diri, Robin Sharma dalam bukunya berjudul “Who Will Cry When You Die?” telah menulis begitu banyak hakikat kehidupan dan pelajaran hidup untuk dibagikan kepada para pembacanya. Tentu dari sudut pandang agama dan kepercayaan yang diyakininya. Dari sekian banyak kalimat bijak yang disampaikannya, aku suka dan kubagikan buat sahabat akheratku:

“Banyak orang tidak menemukan makna hidup yang sebenarnya hingga saat mereka hendak meninggal. Ketika masih muda, kita menghabiskan hari-hari dengan bekerja keras dan memenuhi berbagai tuntutan sosial. Kita begitu sibuk mengejar kesenangan besar di dalam hidup sehingga kita melewatkan kesenangan sederhana, seperti menari tanpa alas kaki di taman pada saat hari hujan dengan anak-anak, atau merawat taman mawar, atau memandang matahari terbit. Kita hidup pada masa di mana kita telah menaklukkan gunung-gunung tertinggi namun tidak bisa menguasai diri kita. Kita memiliki gedung-gedung tinggi namun memiliki watak yang buruk, lebih banyak harta namun kurang bahagia, pikiran yang lebih penuh namun hidup menjadi kosong.

Jangan menunggu sampai Anda berada di ambang kematian untuk menyadari makna hidup dan peran berharga yang harus Anda mainkan di dalamnya. Sering kali, orang berusaha menjalani kehidupan secara terbalik: mereka menghabiskan hari-hari mereka dengan bekerja keras untuk memperoleh hal-hal yang akan membuat mereka bahagia alih-alih memiliki kebijaksanaan untuk menyadari bahwa kebahagiaan bukanlah sebuah tempat yang Anda capai melainkan suatu situasi yang Anda ciptakan.

Kebahagiaan dan sebuah kehidupan yang sangat memuaskan muncul ketika Anda berjanji kepada diri sendiri, dan pusat jiwa Anda, untuk menggunakan bakat kemanusiaan Anda yang tertinggi demi tujuan yang akan membuat perbedaan pada hidup orang lain. Ketika semua kekacauan pergi dari kehidupan Anda, arti yang sebenarnya akan menjadi jelas:  hidup untuk sesuatu yang lebih dari diri Anda sendiri. Singkatnya, tujuan hidup adalah hidup yang memiliki tujuan.”

Saudaraku, Robin bukanlah seorang Muslim, tapi kita dapat menarik begitu banyak pelajaran hidup yang positif yang dibagikannya dalam berbagai karyanya. Salah satu pelajaran hidup yang ingin disampaikannya dalam tulisan di atas adalah, “Kita harus memiliki tujuan hidup!”

Karena dengan itulah kita merasakan hidup ini menjadi lebih berarti atau bermakna. Dan bersyukurlah, sebagai muslim kita memiliki tujuan hidup kita jelas; hidup untuk mencari ridha Allah swt dan meraih cinta-Nya yang agung, hidup untuk akhirat!

 

Aku –

hanya menyampaikan sebuah pesan

jika Anda suka silahkan dikunyah, kalau tak suka monggo ‘dilepeh’

rapopo, santuy aja kita nikmati akhir pekan ini bersama keluarga terkasih

About Redaksi Thayyibah

Redaktur