Breaking News
(Foto : detik)

PERBANYAK BACA QUR’AN ATAU DOA?

Oleh: Satria Hadi Lubis

(Foto : detik)

Ada sebuah hadits yang menunjukkan bahwa orang yang sibuk membaca al Qur’an lebih baik daripada sibuk berdoa. Bahkan akan mendapatkan lebih baik dari apa yang ia minta.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Barang siapa yang sibuk membaca Al Qur’an dan dzikir kepada- Ku sehingga lupa meminta (sesuatu) dari-Ku, maka Aku akan memberinya sesuatu yang lebih utama daripada apa yang Aku berikan kepada orang yang minta. Dan perumpamaan Kalam Allah (al Qur’an) dibandingkan semua kalam adalah seperti keutamaan Allah dibandingkan semua makhluk-Nya” (HR. Tirmidzi).

Hadits ini termasuk bagian dari hadits-hadits yang memotivasi kita untuk banyak membaca (tilawah) al Qur’an.

Memang dalam membaca al Quran rumusnya adalah sebanyak-banyaknya membaca al Qur’an, baik mengerti atau tidak mengerti apa yang dibaca. Lancar atau terbata-bata. “Yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, maka dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur’an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala.” (Al Bukhari 4937, Muslim 244).

Itulah yang dicontohkan oleh para sahabat dan ulama ketika mereka membaca al Qur’an. Contohnya, Al Aswad bin Yazid, seorang ulama tabi’in, biasa mengkhatamkan al Quran setiap enam hari sekali. Qatadah bin Da’amah setiap tujuh malam sekali. Ibu Asakir setiap tujuh malam sekali. Sedang Imam Syafi’i biasa mengkhatamkan al Quran 30x dalam sebulan. Masya Allah!

Jangan ada dalih, “Ngapain banyak-banyak membaca al Quran kalau tidak mengerti dan menghayati artinya. Mendingan sedikit baca al Qur’an tapi mengerti”

Aktivitas untuk mengerti dan menghayati bacaan al Quran adalah aktivitas lain yang disebut Tadabbur al Quran. “Maka apakah mereka tidak memperhatikan (tadabbur) al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (QS: Muhammad : 24). “Apakah mereka tidak memperhatikan (tadabbur) al-Qur’an? Kalau kiranya al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah,tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS : an-Nisa 82).

Jadi selain aktivitas tilawah, seorang muslim juga harus melakukan aktivitas tadabbur al Qur’an. Bahkan ada aktivitas yang lain, yakni menghapal al Qur’an (tahfidz), mengamalkannya (tatbiq) dan mengajarkan al Qur’an (ta’lim).

Namun, bukan berarti berdoa itu tidak penting. Sebab Allah swt berfirman, “Katakanlah (kepada orang-orang musyrik): ‘Tuhanku tidak menghiraukan kamu andai bukan karena doa-doamu.” (QS.Al-Furqon:77).

Jadi berdoalah secukupnya, lalu perbanyaklah membaca al Qur’an sebagaimana firman-Nya : “Wahai orang- orang yang beriman berzikirlah kamu semuanya dengan sebanyak-banyak zikir.” (QS. Al Ahzab (33) : 41). Dan sebaik-baiknya zikir adalah membaca al Qur’an.

Janganlah kita puas dengan bisa berdoa saja, tapi jarang membaca al Quran. Sediakan waktu dan tingkatkan keterampilan untuk bisa memperbanyak membaca al Qur’an.

َ“Sesungguhnya Allah meninggikan suatu kaum karena Al Quran ini dan merendahkan juga karenanya (Al Quran)” (HR. Muslim).

Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya.” (HR. Muslim).

Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam dirinya sesuatu pun dari Al Qur’an laksana sebuah rumah yang runtuh.” (Riwayat Tirmizi, beliau berkata: Hadits ini hasan sahih)

Wallahu’alam.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur