Breaking News
(Foto : Tamasia)

INVESTASI BODONG

Oleh: Joko Intarto (Wartawan Senior)

(Foto : Tamasia)

Belakangan ini kembali marak penawaran investasi dengan keuntungan sangat menggiurkan. Iming-imingnya, taruh uang yang tak seberapa dan nikmati gain luar biasa selamanya.

Misalnya tawaran program yang satu ini: Setor Rp 350.000, tarik berjuta-juta.

Portofolio investasi apa yang hanya dengan modal Rp 350.000 bakal menghasilkan berjuta-juta secara terus-menerus? Jualan narkoba?

Banyak tawaran investasi yang serimg “menjual” paket investatlsi murah meriah. Tawaran dengan setoran rendah lebih berhasil menarik konsumen. Pelaku juga merasa lebih aman karena tidak ada korban yang lapor polisi.

Nilai Rp 350.000 terlalu kecil dibanding repotnya lapor polisi. Belum lagi waktu dan tenaganya. Coba perhatikan lagi, semua kasus investasi bodong yang sampai ke kantor polisi adalah yang nilainya besar-besar. Ratusan juta rupiah sampai miliaran rupiah.

Apakah ada investasi dengan keuntungan sebesar itu? Mungkin saja ada. Tapi, saya selali berpegang pada nasihat bisnis ini:

1. Kalau keuntungan bisnis lebih tinggi dari bunga bank, ngapain repot-repot mengajak orang lain menjadi investor? Utang saja ke bank. Kan untungnya lebih besar dari bunga pinjaman?

2. Jangan gampang terpesona dengan label “syariah”. Sudah banyak investasi berlabel syariah yang digunakan untuk penipuan berjamaah. Dari kavling kurma sampai koin dinar.

3. Hanya orang bodoh yang ngajak-ajak orang lain kalau punya bisnis bagus.

4. Orang lain boleh lebih pintar. Tapi kita jangan lebih bodoh. Keuntungan bisnis itu ada batas wajarnya. Lebih dari wajar berarti penipuan atau kita memang twrgolong orang rakus bin serakah.

Yang mencengangkan, nilai kerugian akibat investasi bodong itu mencapai triliunan rupiah. Dan yang menikmati duitnya adalah para penjahat. Sama-sama tidak menghasilkan keuntungan finansial, coba uang itu dijadikan infak atau sedekah.(jto)

About Redaksi Thayyibah

Redaktur