Breaking News
Nitizen berkomentar di akun medsos Yusuf Mansur (Foto : Istimewa)

BALADA TKW DENGAN BISNIS YUSUF MANSUR (6)

Uang Dikembalikan Setelah Gencar Komentar di Akun Yusuf Mansur

Nitizen berkomentar di akun medsos Yusuf Mansur (Foto : Istimewa)

Lestari, bukan nama sebenarnya. Dia adalah ibu muda yang  baru beranak satu. Masih kecil, belum juga berumur lima tahun. Tahun 2010, Lestari yang tinggal bersama orang tuanya di Lampung Timur ini, berangkat ke Hong Kong sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Empat tahun pertama, Lestari bekerja di Hong Kong dengan giat. Dua kali masa cuti kerja yang dia dapat, tak digunakannya untuk pulang. Dia memilih bekerja separoh waktu untuk menambah pundi-pundi tabungannya. Harapannya, kelak pulang bisa memperbaiki keadaan ekonomi orang tua. Memperbaiki rumah adalah tujuan lainnya. Lestari juga sangat berharap, masih ada sisa tabungan yang bisa dipakai berbisnis, apapun itu.

Cita-cita memiliki usaha di tanah air mulai tampak harapan saat kedatangan Yusuf Mansur dan rombongannya di Hong Kong dalam bulan September tahun 2014. Dengan thema utama ‘pengajian’ di Wancai, Hong Kong, Yusuf Mansur kemudian menjual aneka investasi kepada ribuan TKW.

Lestari kemudian tertarik mengikuti dua jenis investasi Yusuf Mansur. Investasi Hotel Siti dan Nabung Tanah. Kedua investasi ini diyakini Lestari bisa membantu menggapai cita-citanya di tanah air, yakni memiliki usaha sendiri. “Hotel dan apartemen itu akan memperoleh untung besar. Karena dekat dengan bandara dan dibangun untuk jamaah haji dan umroh, kenang Lestari kepada penulis lewat pesan WhatsApp. “Ada bagi hasilnya setiap bulan,” tambah Lestari.

Lestari akhirnya membeli dua lembar sertifikat investasi Hotel Siti seharga 30 juta rupiah. Sedangkan untuk investasi Nabung Tanah, Lestari mengeluarkan uang sebesar 6,6 juta. Bayangan memiliki pemasukan setiap bulan dari dua investasi ini membayangi Lestari. Hingga dia kembali ke tanah air tahun 2017.

Setahun di kampung halaman, lewat nomor telepon yang pernah disimpan, Lestari menghubungi Koperasi Indonesia (Kopindo) Berjamah. Kopindo adalah lembaga yang dikenalkan Yusuf Mansur sebagai pengelola uang investasi para TKW di Hong Kong tahun 2014 itu. “Mereka menyatakan bahwa investasi baik-baik saja. Bahkan Hotel Siti saat itu sudah mulai beroprasi. Saya percaya. Karena itu investasi saya biarkan berlanjut,” begitu tulis Lestari.

Keraguan hati Lestari akan kejujuran Kopindo Yusuf Mansur mulai timbul. “Mereka bilangnya investasi itu aman, hotelntya sudah beroperasi. Tapi kenapa saya tak pernah dihubungi? Saya tak tau untung atau rugi hotel itu,” tambah Lestari.

Sedangkan soal Nabung Tanah, menurut Lestari, informasinya lebih gelap lagi. Sampai sekarang Lestari tak pernah tau di mana tanah itu dan bagaimana nasib uang investasinya.

Korban investasi Yusuf Mansur menulis di medsos (Foto : Istimewa)

Sampai pada tahun 2019 Lestari membaca di berita online,  bahwa program investasi Yusuf Mansur bermaslah dan tak ada wujudnya. Lestari membaca banyak orang mempertanyakan bahkan banyak yang meminta kembali uang mereka. Lestari membacanya pada komentar-komentar nitizen di akun milik Yusuf Mansur.

Lestari kemudian ikut berkomentar dan meminta kembali uang investasinya. Sekali, dua kali, tiga kali tak ada tanggapan dari Yusuf Mansur. Lestari tidak menyerah. Setiap kali Yusuf Mansur menulis, Lestari ikut berkomentar meminta uangnya dikembalikan. Sesekali Lestari menulis keluh kesahnya tentang investasnya bersama Yusuf Mansur ini di akun medsos yang dimilikinya.

Usaha Lestari ini ternyata berhasil. Seseorang yang mengaku sebagai suruhan Yusuf Mansur menghubunginya dan berjanji akan mengembalikan semua uang investasinya. Nomor rekening bank Lestari diminta. Dalam bulan Februari 2020, dalam rekening Lestari masuk uang sebesar 37 juta. Seseorang dari Kopindo mengaku telah mentransfer uang tersebut.

Tidak puas. Yusuf Mansur hanya mengembalikan uang pokok investasi saja. Lestari kembali menghubungi Kopindo. “Saya menagih janji Yusuf Mansur. Dulu dia janjikan delapan persen keuntungan setiap tahun. Uang saya sudah enam tahun mendem di situ. Mana untungnya?” tanya Lestari.

Lestari kemudian menanyakan bagi hasil investasinya kepada Kopindo. “Tapi mereka bilang tidak tahu menahu itu. Itu menjadi urusan Yusuf Mansur. Dan sampai hari ini saya tidak pernah mendengar kabar lagi tentang kenutungan investasi itu,” begitu Lestari mengaku.

About Darso Arief

Lahir di Papela, Pulau Rote, NTT. Alumni Pesantren Attaqwa, Ujungharapan, Bekasi. Karir jurnalistiknya dimulai dari Pos Kota Group dan Majalah Amanah. Tinggal di Bekasi, Jawa Barat.