Breaking News
KH. Hilmi Aminuddin

Tiga Tokoh Terbaik PKS Pergi

Oleh : Daud Rasyid

KH. Hilmi Aminuddin

Dalam empat bulan terakhir, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kehilangan tokoh-tokoh terbaiknya. Bulan Sya’ban, Dr. Ahzami Samiun Jazuli, seorang alim di bidang Tafsir lulusan Universitas Imam Ibnu Saud Riyadh, Saudi Arabia, mengajar di Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta, pengisi tetap kajian Tafsir di Tvone dan TVRI. Disertasinya diterbitkan di Saudi Arabia. Beliau dipanggil Allah karena sakit jantung yang dideritanya.

Ustadz Mutammimul Ula

Bulan Ramadhan, Mutammimul Ula, seorang aktifis pergerakan sejak tahun tujuhpuluhan. Pernah menjadi ketua umum PB Pelajar Islam Indonesia (PII). Kekhasan Mas Tamim, kalo bicara tenang, teratur, dan kaya gagasan. Salah satu gagasan beliau, acara di TIM (Taman Ismail Marzuki) dengan judul “Mengadili Pemikiran Nurcholis Madjid” tahun 1992. Acara debat monumental itu menghadirkan Dr. Hidayat Nurwahid, Ridwan Saidi, Ahmad Soemargono dan pembicara lainnya. Sejak itu, Nurcholish cenderung berhati-hati dalam melontarkan pikiran-pikirannya. Mas Tamim sempat menjadi anggota DPR RI dari PKS.

Bulan Rabiul Awal ini, Ustaz Hilmi Aminuddin, alumni Universitas Islam Madinah dipanggil Allah Ta’ala. Mantan Ketua Majelis Syuro PKS, sudah lama mengalami sakit karena faktor usia, meninggalkan banyak kader dakwah, yang banyak berkiprah di berbagai bidang, termasuk di pentas politik. Gaya bicaranya sering disisipi dengan humor dan tawa, karena kata beliau, orang Indonesia itu tak bisa lepas dari gaya humor. Beliau tidak banyak tampil sebagai da’i, penceramah di media, lebih memilih mengkader mahasiswa dan pelajar SMA sekitar tahun tujuh puluhan, dan belakangan membina agama kaum pengusaha dan profesional. Beliau yang paling bersemangat untuk mendirikan partai pada awal Reformasi, pada saat mana kader dakwah terbelah menjadi dua pendapat yang setuju dan yang tidak setuju dengan adanya partai. Sosok beliau dikenal sebagai sosok seorang pembina (murobbi), yang sabar mengkader binaannya.

KH. Ahzami Samiun Jazuli

Kelebihan dan jasa beliau terhadap umat, khususnya pergerakan Islam, tak dipertanyakan. Namun sebagai manusia, beliau pasti menyimpan kekhilafan dan kelemahan. Yang ma’shum hanya Nabi. Berbagai nasehat disampaikan kepada almarhum. Pada awal beralihnya PK (Partai Keadilan) menjadi PKS (Partai Keadilan Sejahtera).

Semoga Allah terima amal solehnya dan Allah ampuni kekhilafannya. Kepada seluruh kader umat, saya sampaikan :

أحسن الله عزاكم وأعظم أجوركم ورحم لميتكم

About Redaksi Thayyibah

Redaktur