Breaking News
Iustrasi, yang baik dan yang jahat (Foto : Bukalapak)

JIHAD vs JAHAT

Oleh : Luthfi Bashori

 

Iustrasi, yang baik dan yang jahat (Foto : Bukalapak)

Penggunaan kata Jihad pada judul di atas yang dimaksud adalah simbul kebaikan, sedangkan Jahat sudah barang tentu berarti kejahatan atau kerusakan.

 Lawannya kebaikan itu adalah kejahatan. Kebaikan juga sering digambarakan sebagai jalan atau garis nan lurus, sedangkan kejahatan itu digambarkan sebagai garis bengkok dan sesat.

 Di dunia ini, pasti tidak pernah terlepas dari dua hal yang saling bertentangan ini. Bahkan konon di surga saja, saat pertama kali Nabi Adam diciptakan, sudah ada angin kebaikan yang berhembus dari kalangan malaikat, dan angin kejahatan yang berhembus dari Iblis penghasud Nabi adam AS.

 Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang bijak, “Allah tidak menjadikan seorang pemimpin dalam kebaikan, melainkan Dia menjadikan pula orang jahat sebagai lawannya. Allah menjadikan Nabi Adam AS sebagai orang baik dan menjadikan Iblis yang buruk sebagai lawannya, Allah menjadikan Nabi Ibrahim AS sebagai orang baik dan menjadikan Namrud sebagai lawannya, Allah menjadikan Nabi Musa AS sebagai seorang yang baik dan menjadikan Fir’aun sebagai lawannya. Demikian pula Allah menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai orang baik dan menjadikan Abu Jahal sebagai lawannya, demikianlah seterusnya.”

 Keberadaan para ulama yang rasikh fil ‘ilmi (mendalami syariat dan mengamalkan ilmunya) di wilayah mana saja, tentu di sana ada pula kalangan penjahatan yang menentangnya, entah menentang secara fisik atau menyerang melalui keyakinan aqidah, entah secara terang-terangn maupun tersembunyi, entah dengan alasan yang rasional maupun irasional.

 Jika ada pemimpin yang shaleh, bijaksana, dan pro terhadap kebenaran, tentu di situ akan muncul juga para penjahat yang akan melawannya. Atau jika ada sederet pejuang kebenaran yang muncul bersama-sama di tengah masyarakat sebagai pahlawan, maka tak jarang muncul pula di waktu dan daerah yang sama, kepongahan dan kedhaliman dari kalangan penguasa durjana.

 Dengan demikian, bagi para pejuang kebenaran yang sedang berjihad di jalan Allah dimana saja berada, hendaklah menjalankan kewajibannya itu dengan sabar dan ikhlas, agar Allah berkenan menurunkan pahala yang berlipat ganda dan memberi kemenangan atas perjuangannya tersebut.

 

About Redaksi Thayyibah

Redaktur