Breaking News
(Foto : Hindriyas Area)

Langkah ke Masjid

Oleh : Inayatullah Hasyim (Dosen Univ. Djuanda Bogor)

 

(Foto : Hindriyas Area)

Dalam sebuah riwayat diceritakan, keluarga Bani Salamah memiliki rumah jauh dari masjid. Mereka acap kali telat shalat jamaah dengan Rasulallah ﷺ. Suatu hari dia ingin menjual rumah dan pindah ke sekitaran masjid Nabawi. Mendengar itu; Nabi berkata, “Wahai Bani Salamah dari rumah kalian dicatat langkah kalian..dari rumah kalian dicatat langkah kalian.” Lalu turunlah firman Allah SWT:

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُّبِينٍ

“Sesungguhnya kami menghidupkan yang mati: dan kami catat apa-apa yg kalian perbuat: dan langkah-langkah kalian..” (QS Yaasiin: 12)

Sejak itu Bani Salamah membatalkan niat menjual rumah dan berlomba semakin cepat ke masjid. Dari ayat itu, disimpulkan punya rumah jauh dari masjid bagus asalkan kita selalu bergegas menuju masjid saat adzan berkumandang. Ulama lalu berbeda pendapat, rumah dekat masjid atau jauh darinya?

Kini, banyak orang tak mau punya rumah dekat masjid. Bandingkan dengan keluarga Bani Salamah yang bahkan berusaha menjual rumahnya agar dapat membeli sebidang tanah dekat masjid dan menikmati keindahan suara adzan dan shalat jamaah bersama Rasulallah ﷺ.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur