(Gamba sebuah ilustrasi, foto : baliexpress)

HANTU RADIKALISME

Oleh: Tarmidzi Yusuf

(Gamba sebuah ilustrasi, foto : baliexpress)

 

Jujur sebenarnya rakyat sudah muak dengan isu radikalisme. Hubungan antar ummat beragama sangat baik. Pergaulan sehari-hari sangat harmonis. Bahu membahu antar ummat beragama tanpa sekat agama dalam hubungan muamalah.

Kita mungkin super heran dengan hantu lama bernama radikalisme dan terorisme. Menakutkan dan menyeramkan. Entah untuk apa tujuannya, kitapun pusing memikirkan tingkah laku elit politik negeri ini. Saban hari tanpa henti kita disuguhi hantu radikalisme dan terorisme.

Narasi radikalisme dan terorisme yang digoreng tiap hari kita berharap bukan bagian stigmatisasi terhadap Islam dan deislamisasi. Tidak boleh pula menimbulkan rasa saling curiga antara ummat Islam dengan penguasa. Waspada upaya membenturkan Islam dengan penguasa. Penguasa bukan musuh Islam. Demikian pula penguasa tidak boleh juga memusuhi Islam dan agama lain yang diakui oleh negara.

Dari Tamim Ad Daari, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasehat.” Para sahabat bertanya, “Untuk siapa?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk Allah, kitab-nya, Rasul-Nya, para pemimpin dan seluruh kaum muslimin.” (HR. Muslim No. 55).

Bahkan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَكُونُ بَعْدِي أَئِمَّةٌ لَا يَهْتَدُونَ بِهُدَايَ وَلَا يَسْتَنُّونَ بِسُنَّتِي (وَسَيَقُومُ فِيهِمْ رِجَالٌ قُلُوبُهُمْ قُلُوبُ الشَّيَاطِينِ فِي جُثْمَانِ إِنْسٍ) قَالَ قُلْتُ كَيْفَ أَصْنَعُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ أَدْرَكْتُ ذَلِكَ قَالَ تَسْمَعُ وَتُطِيعُ لِلْأَمِيرِ وَإِنْ ضُرِبَ ظَهْرُكَ وَأُخِذَ مَالُكَ فَاسْمَعْ وَأَطِعْ

“Akan ada penguasa-penguasa setelahku, mereka tidak mengikuti petunjukku, tidak melaksanakan sunnahku, (akan ada di antara mereka orang-orang yang hati mereka adalah hati setan berada di dalam jasad manusia)”. Hudzaifah bertanya, ‘Jika aku menemui hal itu, maka bagaimana yang akan aku lakukan wahai Rasûlullâh?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dengarlah dan taatilah pemimpin, walaupun dia memukul punggungmu dan merampas hartamu, namun tetap dengarlah dan taatilah”. [HR. Muslim]

Islam bukan agama radikal. Bukan pula agama teroris. Islam agama penuh kasih sayang. Islam menghormati dan sangat toleran dengan orang yang berbeda agama.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabada :

إِنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ

“Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hambaNya yang penyayang.” (HR At-Thobrooni dalam al-Mu’jam al-Kabiir, dan dihasankan oleh Syaikh Albani dalam shahih Al-Jaami’ no 2377)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda

الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَانُ، اِرْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

“Para pengasih dan penyayang dikasihi dan di sayang oleh Ar-Rahmaan (Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang), rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati oleh Dzat yang ada di langit” (HR Abu Dawud no 4941 dan At-Tirmidzi no 1924 dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam as-Shahihah no 925)

 

About Redaksi Thayyibah

Redaktur