Breaking News

Masa Keemasan Anak Belajar Alquran, Kapankah?

 

thayyibah.com :: Tak perlu menunggu lama untuk mulai belajar membaca Alquran. Menurut Rektor Institut Ilmu Quran (IIQ), Dr Ahsin Sakho Muhammad, anak sudah bisa diajarkan membaca Alquran sejak ia bisa bicara. “Usia tiga hingga empat tahun sebaiknya memang sudah diajarkan membaca Alquran atau paling tidak diajarkan melafalkan huruf-huruf Alquran,” ujarnya.

 

Bahkan, sebelum anak lahir dan masih berada dalam kandungan, menurut Ahsin, orang tua seharusnya sudah sering memperdengarkan bacaan-bacaan Alquran. “Irama Alquran akan terasa. Pada saat-saat itulah seseorang lahir dari segi spiritual.”

Selanjutnya, ia menambahkan, orang tua dapat mengenalkan Alquran pada sang anak sembari bermain. “Misalnya saja, melafalkan huruf-huruf hijaiyah sembari dinyanyikan. Anak tak akan mengira jika sebenarnya ia sedang diajarkan mengucapkan huruf Alquran dengan benar,” ujar Ahsin.

Menurut Sekretaris Lajnah Pentashihan Mushaf ini, ketika anak mendengar lantunan ayat suci yang juga dilafalkan oleh anak-anak sebaya, sang anak akan merasa memiliki teman belajar. Ia juga menambahkan, pengucapan huruf hijaiyah secara benar dapat belajar dari orang tua. Syaratnya, orang tua juga harus membaca Alquran dengan lafal yang baik dan benar.

Menirukan bacaan yang benar inilah kunci dasar untuk bisa membaca Alquran dengan baik dan benar. Mengenai hafalan, usia lima tahun anak, menurutnya, sudah bisa diajarkan beberapa hafalan surah-surah pendek atau doa sehari-hari. Terlebih pada usia tersebut, anak sedang berada dalam masa emasnya di mana mereka dapat belajar dengan lebih cepat.

Memasuki masa golden age, ayah lima anak ini mengatakan, otak masih dipenuhi dengan sel-sel yang dapat menangkap informasi dengan baik. Dengan pertimbangan tersebut, Ahsin menyarankan anak sebaiknya sudah mulai belajar mengenal Alquran dan menjadikannya teman sejak usia emasnya. Ia juga berharap, di masa-masa itu orang tua bisa lebih sabar dan telaten dalam mengajari anaknya.

Caranya, ungkap Ahsin, bisa sambil jalan-jalan, orang tua memasukkan ingatan anak dengan satu ayat yang dibaca berulang-ulang. “Jalan lagi, masukkan satu ayat lagi,” tutur Kepala Sekolah Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an, Nurhidayat.

Cara lain yang juga cenderung lebih mudah adalah dengan memperdengarkan kaset-kaset bacaan Alquran anak-anak. “Itu membuat anak tidak merasa sendirian saat membaca atau menghafal karena ada ‘teman’ di dalam kaset yang juga melakukan hal yang sama,” kata Ahsin.

Orang tua juga dapat membantu anak menghafal dengan memperlihatkan gambar. “Bagi anak yang sudah bisa mengerti tulisan, melihat gambar, terlebih yang bergerak, dapat membuatnya berkonsentrasi,” kata Ahsin.

Sumber: republika.co.id

About A Halia