Ini Dia Alasan Kenapa Hoaks Tumbuh Subur di Indonesia

Mengapa Banyak Orang Senang Membaca Hoaks? (Wayhome Studio/Shutterstock)
thayyibah.com :: Rendahnya minat membaca Bangsa Indonesia berbanding terbalik dalam penggunaan internet dan media sosial yang termasuk tinggi. Asosasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan luar biasa. Jumlah pengguna internet mencapai 132,7 Juta orang atau melampaui setengah total penduduk Indonesia, yakni sebesar 51,8 persen.Namun, sayang penggunaan internet belum untuk kegiatan bersifat produktif. Kebanyakan untuk aktivitas hiburan media sosial. Tidak heran bila kemudian berita sampah, berita bohong (hoaks), dan berita palsu (fake news) tumbuh subur di tengah masyarakat.Pemanfaatan internet dan media sosial yang tidak diimbangi literasi digital menyebabkan berita bohong alias hoaks merajalela di Indonesia. Informasi menyesatkan banyak beredar melalui aneka jalur digital, termasuk situs online dan pesan chatting.

Kerisauan masyarakat terhadap gencarnya informasi yang berlalu-lalang di media sosial hanya bisa diselesaikan melalui pembelajaran tentang literasi. Literasi yang sering diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis saja, kenyataan tidak sebatas membaca dan menulis, tetapi sejumlah literasi perlu dikuasai seseorang dalam memasuki abad 21, antara lain, literasi komputer, literasi media, dan literasi digital.

Masyarakat Indonesia kini dihadapkan pada persoalan rendahnya budaya literasi sekaligus penggunaan internet yang belum produktif sehingga sekolah merupakan satu-satunya harapan untuk membangun budaya melek aksara agar generasi penerus bangsa ini menjadi kelompok cerdas dalam memilah-milah informasi.

Sebuah keniscayaan ketika sekolah menuntut peserta didik untuk membaca buku tetapi tidak dibarengi dengan kesiapan guru dan kepala sekolah. Pembiasaan untuk membaca sebagai salah satu bagian dari literasi perlu disepakati tidak hanya menjadi tanggung jawab guru mata pelajaran bahasa Indonesia, seperti yang berlaku selama ini, tetapi hakikatnya seluruh guru mata pelajaran. (AntaraNews/Zita Meirina)

Sumber: liputan6

About A Halia