Breaking News

Pantai Jimbaran di Bali Dipenuhi Sampah, Turis Asing Kecewa

Sampah penuhi Pantai Jimbaran, Bali akibat cuaca ekstrem. (Foto: Denita BR Matondang/kumparan)

 

thayyibah.com :: Cuaca ekstrem melanda kawasan Pulau Bali dalam beberapa pekan terakhir. Tidak hanya berdampak pada pohon tumbang dan longsor, pantai pun dipenuhi sampah.

Pantauan kumparan, setidaknya pantai di kawasan Kabupaten Badung terus kebanjiran sampah. Misalnya, Pantai Kuta, Pantai Kedongangan, dan Pantai Jimbaran. Sejak Minggu (27/1) kemarin, sampah-sampah kiriman itu telah memenuhi pantai, baik yang berbahan plastik atau pun kayu.

Menumpuknya sampah-sampah membuat sejumlah wisatawan asing yang berkunjung ke pantai tersebut kecewa. Yuanhaiwei, misalnya. Perempuan asal Beijing, China, ini sengaja mengunjungi Pantai Jimbaran di Bali karena di kotanya tak terdapat pantai.

Pantai Jimbaran terkenal dengan restoran-restoran yang berjejer di sepanjang pantai. Para turis biasanya dapat menikmati ikan dan makanan lainnya di pinggir pantai itu. Rentetan kursi juga dipasang rapi di pinggir pantai dengan jarak sekitar 10 meter dari bibir pantai.

Saat di Bali, Yuanhaiwei berharap akan menemukan pemandangan yang elok sambil menikmati sepotong-dua potong ikan bersama keluarganya. Namun sebaliknya, ia malah melihat sampah bertebaran dimana-mana.

“Saya merasa pantai ini kotor sekali, tidak sesuai dengan foto-foto yang saya lihat di internet,” kata perempuan yang berprofesi sebagai guru ini saat ditemui di Pantai Jimbaran, Selasa (29/1) sore kemarin.

“Saya ingin makan ikan bersama keponakan saya, dengan pemandangan indah, tapi ini tidak sesuai ekspektasi kami,” imbuh dia.

Meski kecewa, Yuanhaiwei dan keluarganya tetap memanfaatkan momen kunjungan mereka ke Bali. Mereka bermain air di pantai dengan mencari titik yang tak dipenuhi sampah, asyik bermain pasir hingga membuat istana. Termasuk juga memotret senja sembari menunggu pesanan datang dari restoran.

Kekecewaan yang sama juga diungkapkan oleh salah satu tour guide khusus turis asal China, Virwu. Ia mengakui belakangan ini para tamunya mengeluhkan hal yang sama. Bahkan, ia sampai tak tahu harus berkata apa.

“Saya hanya menjelaskan sebisanya, saya bilang lagi musim hujan dan memang seperti ini banyak sampah kiriman. Entah dari mana menumpuk di sini,” ucap Virwu.

Virwu mengaku terkadang malu bila membawa turis asing yang kemudian melihat pantai dipenuhi sampah. Ia terpaksa menelepon kantornya agar pihak restoran segera membersihkan sampah-sampah itu.

“Ya terkadang saya malu membawa turis ke sini. Mau tidak mau saya terpaksa telepon ke kantor saya kan, minta tolong sampah-sampahnya segera dibersihkan,” ujar dia.

Virwu dan Yuanhaiwei sama-sama berharap cuaca ekstrem yang melanda Bali segera berakhir. Dan sampah-sampah yang berserakan di pinggir pantai segera dibersihkan.

Sumber: kumparan

About A Halia