Breaking News

Masukkan Aku Dalam Daftarmu

Oleh : Ustad Felix Siauw

Buya Hamka (Foto : Leuser Antara) Kita jelas tak ada apa-apanya dibandingkan dengan ulama-ulama pejuang di zaman dulu. Mereka yang pejuang kemerdekaan dan setelahnya benar-benar hebat.

Bagaimana tidak, Muhammad Natsir misalnya, tokoh Masyumi yang pernah menjadi perdana menteri, pun pernah dijebloskan ke penjara, dilabeli pembangkang.

Padahal Natsir dikenal lewat “Mosi Integral” yang menyatukan seluruh wilayah Nusantara yang sempat terbelah. Sederhana, cerdas, dan sangat Islami, itu beliau.

Beliau tak segan mengkritik Soekarno yang saat itu dekat dengan komunis, juga beberapa kebijakan yang tak Islami, ulama yang meluruskan penguasa.

Tapi bahkan jasa beliau tak menghalangi beliau dikriminalisasi, begitu pula Masyumi yang tak terhitung jasanya bagi negeri, dibubarkan lalu dilarang.

Begitu pula HAMKA, tak usah tanya jasa beliau pada Indonesia, tapi saat beliau ditangkap sebab tak bersesuaian dengan penguasa, beliau dianggap pengkhianat.

“Saudara pengkhianat, menjual negara kepada Malaysia”, begitu tulis beliau tentang masa-masa dimana beliau ingin mengakhiri hidupnya sebab tuduhan keji.

Pun selepas dari penjara, beliau memimpin Majelis Ulama, masih juga ada fitnah-fitnah kepada beliau, tak jarang dari sesama ‘ulama’ yang mencoba menjatuhkan beliau.

HAMKA akhirnya mundur dari jabatan Majelis Ulama, sebab teguh pada pendapat-pendapatnya yang tak bersesuaian dengan penguasa saat itu, inilah jalan dakwah.

Kita yang tak ada apa-apanya ini belajar dari mereka, bahwa ulama, yang berilmu itu harusnya yang menjadi petunjuk bagi penguasa tentang agama, bukan sebaliknya.

Namun tentu penguasa ingin sebaliknya, merekalah yang ingin menentukan mana ulama dan mana yang bukan, yaitu yang mau sesuai dengan mereka, itulah ‘ulama’.

Tapi mereka yang benar cintanya pada agama, yang jadikan Islam diatas segalanya, yang seperti Natsir dan HAMKA, begitulah jalan cerita dan semua tantangannya.

Kita hanya bisa berharap seperti puisi HAMKA pada Natsir, “Dan Aku pun, masukkan dalam daftarmu!”

About Redaksi Thayyibah

Redaktur