Breaking News

Sejarah

Jayakarta

Oleh: Salim A. Fillah Tersebut dalam hadits yang dicatat Imam Muslim dan Imam Ibn Majah, bahwa Nabi ﷺ tertidur di rumah ‘Ubadah ibn Ash Shamit dan Ummu Haram bint Milhan, kemudian beliau terjaga dan tertawa. Maka bertanyalah sang nyonya rumah, “Apa yang membuatmu tertawa ya Rasulallah?” Beliau bersabda, “Sekelompok umatku diperlihatkan oleh Allah kepadaku, mereka berperang di jalan Allah mengarungi ...

Read More »

Bilaal Tak Lulus TWK

Oleh: Doni Riw Umayah bin Khalaf akhirnya tahu bahwa Bilaal telah ikut arus radikalisme. Sontak pembesar Quraisy Jahiliyah itu murka. Bagaimana bisa sahayanya itu ikut aliran intoleran yang sangat dia benci itu? Sebagai tokoh berpengaruh, dia akan membuktikan kepada masyarakat tentang kekuasaannya. Dia akan paksa Bilaal untuk kembali kepada ajaran nenek moyangnya. Dia bawa sahaya Afrika itu ke tengah padang ...

Read More »

Pukulan Tak terlupakan

Oleh: Salim A. Fillah Begitu kuatnya atsar pendidikan yang diberikan oleh Syaikh Aaq Syamsuddin dalam diri Muhammad Al Fatih berpangkal dari kekuatan ruhaniah beliau. Dengan penuh keikhlasan, Syaikh Aaq sedia mendampingi Sang Sultan dalam berbagai keadaan. Suatu ketika setelah kemenangan 29 Mei 1453 itu Sang Sultan hendak menemui sang guru untuk menyampaikan hal penting, namun Syaikh menolak. “Beliau tak mau ...

Read More »

GEBANG TINATAR, TEGALSARI

Kyai Ageng Mohammad Besari dan Cikal Bakal Pesantren Oleh: Salim A. Fillah Pada tahun 1742 itu, ibukota Mataram di Kartasura bedah, hancur terjarah. Gabungan kekuatan Mas Garendi dan pasukan Tionghoa yang ditindas Gubernur Jenderal VOC Adrian Valkenier di Batavia mengamuk. Sang Raja, Susuhunan Pakubuwono II terpaksa diungsikan ke Ponorogo, ke kediaman seorang ‘Alim yang Zahid, Kyai Ageng Mohammad Besari. Di ...

Read More »

Jangan Macam-Macam, Kau Kukecam

Oleh: Doni Riw Saat Yahudi Bani Qainuqo mempermainkan wanita muslimah, menyingkap auratnya, Rasul SAW mengecam mereka, sembari membawa pasukan untuk mengepung benteng mereka. Hasilnya, Yahudi takut  dan menyerah. Saat Yahudi Bani Quraidzah berkhianat memihak pasukan Ahzab di perang Khandaq, Rasul SAW juga tidak hanya mengecam, tetapi juga mengirimkan pasukan. Si Yahudi-pun takut dan takluk. Begitupun pada kasus Yahudi Bani Nadhir, ...

Read More »

Para Pewaris Fir’aun

Oleh: Doni Riw Saat hidup di Mesir sebagai budak, Bani Israil mengamati cara Firaun berkuasa. Al Quran telah tunjukkan pada kita bahwa kekuasaan Firaun disangga oleh tiga pihak. Pertama Qorun si kaya raya. Dia bersekongkol menambah kekayaan diri dan memperkuat kekuasaan Firaun. Kedua Haman. Si cerdik pandai yang melacurkan kepintarannya untuk legitimasi kezaliman Firaun. Ketiga Bal’am. Si tokoh agama yang ...

Read More »

Lebaran Sang Pangeran

Oleh: Salim A. Fillah De Kock duduk dengan mata menerawang di kursi kerjanya di dalam Ruang Perpustakaan Wisma Residen. Kedua sikunya diletakkan di atas meja, telapak tangannya ditangkupkan dengan jari telunjuk diketak-ketukkan satu sama lain. Laporan-laporan yang disampaikan De Stuers hanya dia tanggapi dengan anggukan malas bahkan kadang tanpa menoleh. Jam di dinding ruangan terasa begitu lamban jarumnya. “Onedel en ...

Read More »

Mewakili Muhammad Rasulullah

Oleh: Akmal Burhanuddin Nadjib Shalahudin Al Ayyubi baru saja mendengar kabar bahwa pimpinan Perancis, Arnoth yang menjadi Gubernur Karak di Palestina menghadang kaum muslimin yang sedang melakukan perjalanan untuk berhaji, membunuh perempuan dan anak-anak. Dengan penuh sesumbar Arnoth mengatakan dengan suara yang lantang kepada para korban, “Kalian sampaikan kepada Muhammad kalian, apakah ia bisa membela kalian?!” Allah mentakdirkan salah seorang dari ...

Read More »

Tenggelam Dalam Khusyu

Oleh: Akmal Burhanuddin Nadjib Pertempuran Dzaturriqo baru saja usai. Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم dan pasukan kembali pulang. Namun pekatnya malam memaksa baginda Nabi dan para sahabat untuk bermalam di antara dua lembah ditengah padang pasir. Dalam peperangan itu pasukan Muslimin menawan seorang wanita musyrik. Sang suami ketika mengetahui istrinya menjadi tawanan, ia bersumpah atas nama Latta dan Uzza untuk ...

Read More »

Nanggala, One Way Ticket

Oleh: Selamat Ginting Secara rahasia, militer Indonesia mengirimkan personel untuk belajar mengawaki kapal selam pada 1958. Dikirim secara rahasia, dan dicari yang potongan tubuhnya (maaf) pendek-pendek, kurang dari 163 cm. Jadi tidak seperti potongan postur umumnya tentara. Malah lebih mirip (sekali lagi maaf) buruh atau kuli kapal. Tapi itu khusus untuk kru kapal selam saja. Karena terbatasnya ruangan kapal, justru ...

Read More »